Bantu Nelayan Kepri, Pemerintah Siapkan Kebijakan Zonasi Perikanan

Potensi itu juga menarik minat nelayan mulai dari Pantura Jawa hingga asing yang masuk secara ilegal.

Eliza Gusmeri
Rabu, 24 November 2021 | 15:22 WIB
Bantu Nelayan Kepri, Pemerintah Siapkan Kebijakan Zonasi Perikanan
hasil laut kabupaten Natuna (foto: Antara)

SuaraBatam.id - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad mengatakan bahwa potensi perikanan di wilayah Kepri sebesar 1,1 juta ton per tahun, baru dimanfaatkan 3,3 persen saja.

Potensi itu juga menarik minat nelayan mulai dari Pantura Jawa hingga asing yang masuk secara ilegal.

Komoditas ekspor unggulan dari Kepri yang bisa dimanfaatkan seperti lobster, kepiting, ikan kerapu, ikan betutu, udang belalang, gonggong, kerang, rumput laut, udang vaname, dan ikan tenggiri.

Adapun nelayan asli Natuna, katanya, mayoritas masih menangkap dengan cara tradisional.

Baca Juga:Tokoh Daerah Terus Gaungkan Natuna Jadi Provinsi, Jawaban Ansar Ahmad Ini

"Nelayan di sana sebenarnya tangguh karena mereka turun-temurun dari keluarga nelayan. Di Natuna dan Anambas, ada 12 ribu lebih nelayan," ujarnya saat bertemu Jubir Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Wahyu Muryadi di Natuna, Kepri.

Ansar terus mendorong peningkatan kapasitas dan daya saing para nelayan melalui pemberdayaaan dan pelatihan-pelatihan.

Nelayan-nelayan muda akan dikirim ke sekolah teknik pelayaran agar mampu menahkodai kapal-kapal besar.

"Tinggal sistemnya, bagi hasilnya, nanti bentuk badan usahanya bersama seperti koperasi. Saya yakin itu bisa terwujud," ucap Gubernur.

Tak cuma perkara sumber daya manusia, ia menyebutkan, Kepri juga perlu menyiapkan infrastruktur jika ingin industri perikanan maju.

Baca Juga:Hilang Tiga Hari saat Melaut di Teluk Jakarta, Tim SAR DKI Temukan Jasad Nelayan Suhali

Dermaga sudah tersedia di pulau-pulau, tapi akses jalannya perlu diperbaiki agar kendaraan besar untuk kebutuhan industri bisa beroperasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini