Yahoo Hentikan Layanannya di China, Sebut Bisnis di Negara Tirai Bambu Ribet

Alasannya, ekosistem bisnis dan hukum di China dinilai membuat perusahaan ini sulit untuk beroperasi.

Eliza Gusmeri
Kamis, 04 November 2021 | 20:00 WIB
Yahoo Hentikan Layanannya di China, Sebut Bisnis di Negara Tirai Bambu Ribet
Logo Yahoo. [Yahoo]

SuaraBatam.id - Yahoo tidak dapat diakses lagi di China sejak 1 November 2021. Perusahaan memutuskan untuk menghentikan layanannya di negara itu.

Alasannya, ekosistem bisnis dan hukum di China dinilai membuat perusahaan ini sulit untuk beroperasi.

"Dengan lingkungan bisnis dan hukum yang semakin menantang di China, berbagai layanan Yahoo tidak lagi bisa diakses di China mulai 1 November," kata Yahoo, dikutip HiTekno.com dari CNBC, Kamis (4/11/2021).

Akan tetapi, Yahoo memastikan tetap berkomitmen pada hak-hak pengguna mereka dan juga kebebasan internet yang terbuka.

Baca Juga:Berhemat 9 Tahun dan Tak Pernah Jajan, Ibu Dua Anak di China Ini Bisa Beli Rumah

"Kami berterima kasih kepada pengguna kami atas dukungan mereka," tambahnya dalam pengumuman.

Pemutusan layanan Yahoo China ini muncul jelang penerapan Undang-Undang Perlindungan Informasi Pribadi atau Personal Information Protection Law (PIPL) China.

Aturan ini membatasi informasi yang dikumpulkan oleh perusahaan dan menetapkan standar bagaimana data itu disimpan.

PIPL ini juga menetapkan bahwa perusahaan mesti menyerahkan data apabila diminta pihak berwenang.

Hal ini dinilai menyulitkan perusahaan-perusahaan Barat yang beroperasi di China.

Baca Juga:Yahoo Putuskan Hengkang dari China

Pada 2007 lalu, Yahoo sempat dihujat anggota parlemen Amerika Serikat lantaran menyerahkan data dua pembangkang China ke pemerintah. Pada akhirnya, dua orang itu mendekam di penjara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak