Dinas Kesehatan Tanjungpinang Gratiskan Biaya Antigen untuk Peserta SKD CPNS

Digratiskannya biaya rapid ini, maka peserta SKD CPNS tidak perlu mengeluarkan uang untuk melakukan tes antigen di tempat lain.

Eliza Gusmeri
Rabu, 13 Oktober 2021 | 06:49 WIB
Dinas Kesehatan Tanjungpinang Gratiskan Biaya Antigen untuk Peserta SKD CPNS
ilustrasi. (Foto: Edo/Batamnews)

SuaraBatam.id - Surat keterangan negatif hasil rapid tes antigen atau polymerase chain reaction (PCR) menjadi salah satu syarat wajib bagi peserta SKD yang harus dibawa saat pelaksanaan ujian.

Kabar baiknya, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kota Tanjungpinang, akan menggratiskan biaya rapid tes antigen bagi peserta ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Tanjungpinang.

Kepala DKPPKB Tanjungpinang, Elfiani Sandri mengatakan, dengan digratiskannya biaya rapid ini, maka peserta SKD CPNS tidak perlu mengeluarkan uang untuk melakukan tes antigen di tempat lain.

"Tes antigen dengan hasil negatif merupakan syarat wajib yang harus disiapkan masing-masing peserta tes SKD," kata Elfiani dilansir Batamnews dari laman resmi Pemko Tanjungpinang, Jumat (10/9/2021).

Baca Juga:Cekcok sama Gerombolan Pengamen Mabuk, Pemuda di Batam Tewas

Ia menuturkan, untuk sementara pelaksanaan tes akan dilakukan di Puskesmas Pembantu Batu 7 dan Balai Pertemuan KB Tanjungpinang. Sedangkan, teknis pelaksanaanya ia mengaku masih mengkoordinasikan dengan Badan Kepegawaian, Pengembangan dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) setempat.

"Teknisnya nanti akan kami bicarakan lebih lanjut dengan BKPSDM selaku penyelenggara ujian," ucap dia.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Penanggulangan Penyakit di DKPPKB Tanjungpinang, Sri Handono Suparmadi menyebutkan, tujuan menggratiskan ini untuk membantu para peserta SKD.

"Kita support dengan antigen gratis, bantuan dari Provinsi," kata Handono.

Untuk jadwal tes tergantung dari masing-masing peserta karena berdasarkan syarat untuk antigen satu hari sebelum ujian dilaksanakan. Termasuk teknisnya juga akan menyusul dialokasikan per puskesmas yang akan melayani.

Baca Juga:WNA Asal Sri Lanka Curi Data Nasabah di Batam, Transaksi Ilegal di 15 Kartu ATM

"Kemungkinan kita tidak terfokus pada satu puskesmas saja, untuk menjaga agar tidak berdesakan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini