Khusus Pengantin Baru, Perhatikan 4 Syariat Ini Sebelum Malam Pertama

Di mana sepasang suami istri boleh menunda sampai waktu tertentu untuk berhubungan intim atau jimak.

Eliza Gusmeri
Sabtu, 02 Oktober 2021 | 21:00 WIB
Khusus Pengantin Baru, Perhatikan 4 Syariat Ini Sebelum Malam Pertama
ilustasi (Tiktok @mutiarasr26).

SuaraBatam.id - Setelah menikah, pasangan pengantin akan segera melewati malam pertamanya. Namun, malam pertama pasangan suami dan istri boleh ditunda dengan hukum islam sebagai mubah atau diperbolehkan.

Di mana sepasang suami istri boleh menunda sampai waktu tertentu untuk berhubungan intim atau jimak.

Dikutip dari hops.id, dalam Fatwa Syabakah Islamiyah dinyatakan, “Syariat tidak menentukan batas waktu tertentu sebagai rentang antara akad dengan kumpul. Karena itu, acuan dalam rentang ini kembali kepada ‘urf (tradisi masyarakat) atau kesepakatan antara suami istri.”

Sebelum melakukan malam pertama, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan pasangan pengantin terkait cara berhubungan intim.

Baca Juga:Bedak Pengantin Dibilang Mirip Cat Tembok, Hasil Akhir Riasannya Bikin Pangling

Berikut sejumlah hal penting yang perlu diketahui pengantin baru tentang hubungan intim.

Pertama, terimalah hubungan intim sebagai bagian dari kehidupan yang sehat dan halal. Allah SWT menciptakan manusia dengan hasrat seksual, dan dalam Islam, tidak ada yang memalukan tentang hal itu asalkan itu dilakukan sesuai syariat. Islam hanya memberikan pedoman untuk kita ikuti tentang siapa dan kapan kita bisa memenuhi hasrat seksual kita.

Namun, sebenarnya hubungan seks bukanlah hal yang salah. Sebaliknya, berhubungan intim jika dilakukan dengan cara yang halal adalah berkah dari Allah SWT di mana seseorang yang menjalankannya akan mendapatkan pahala yang baik untuk melakukannya.

Kedua, berhubungan intim bukan suatu keharusan di malam pertama. Seharusnya tidak ada harapan selain menikmati kebersamaan satu sama lain dan merasa nyaman menjadi akrab satu sama lain. Jika sepasang suami istri merasa terinspirasi melakukan hubungan intim pada malam pertama, tidak apa-apa. Namun jika salah satu dari keduanya merasa terlalu lelah dan lebih suka tertidur dalam pelukan satu sama lain, itu juga bagus.

“Santai dan jaga hal-hal alami antara Anda dan istri Anda. Jangan memaksakan diri karena itu bisa membuat Anda gelisah dan gelisah di saat Anda dan istri seharusnya bahagia. Sebaliknya, habiskan waktu untuk mengenal satu sama lain dan akhirnya menjadi akrab satu sama lain,” kutip Anadolu.

Baca Juga:Tertangkap CCTV Lakukan Ini di Pesta, Tamu Curhat Diminta Bayar ke Pengantin

Ketiga, jangan sampai terluka. Jika pertama kali seorang Muslim melakukan penetrasi dalam berhubungan intim, kemungkinan akan ada sedikit rasa sakit atau tekanan.

Meskipun demikian, secara keseluruhan itu harus tetap dilakukan dengan menyenangkan dan tidak menyakiti pasangan. Jadi jika sangat sakit, maka dianjurkan menghentikan seks. Hal ini bisa menjadi sinyal pasangan itu membutuhkan lebih banyak pemanasan atau lubrikasi.

Keempat, jangan sampai banyak mengeluarkan darah. Pendarahan berasal dari robeknya selaput dara, yang pada dasarnya merupakan jaringan di dalam vagina. Semua wanita memiliki jumlah jaringan yang berbeda, dan dalam kasus yang jarang terjadi, mereka tidak dilahirkan dengan jaringan apa pun.

Beberapa wanita tidak mengalami pendarahan sama sekali, tetapi memang benar beberapa wanita mengalami pendarahan yang banyak. Benar-benar tidak ada cara untuk memprediksi seberapa banyak seorang wanita akan berdarah dalam melakukan seks. Jika darang keluar terlalu banyak, maka jangan dipaksakan melanjutkan hubungan intim.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini