SuaraBatam.id - Sejumlah negara mengevakuasi warga hingga duta besar mereka di Afghanistan menyusul negara itu kini telah ditinggalkan presiden dan hampir dikuasai Taliban.
Namun demikian, tidak dengan Rusia. Duta Besar Rusia menyebut, akan mempertahankan keberadaan diplomatik di Kabul dan berharap untuk mengembangkan hubungan dengan Taliban --bahkan ketika mengatakan pihaknya tidak terburu-buru untuk mengakui mereka sebagai penguasa negara itu.
Rusia juga mengatakan akan mengamati dengan cermat perilaku Taliban.
"Adapun keruntuhan rezim (yang mundur), itu paling jelas ditandai dengan cara Ghani melarikan diri dari Afghanistan," kata Ishchenko.
Baca Juga:Jusuf Kalla: Afghanistan Tak Akan Jatuh dalam Perang Saudara
Perwakilan khusus Presiden Vladimir Putin di Afghanistan, Zamir Kabulov, mengatakan sebelumnya tidak jelas berapa banyak uang yang akan ditinggalkan oleh pemerintah yang melarikan diri itu.
"Saya berharap pemerintah yang melarikan diri tidak mengambil semua uang dari anggaran negara. Ini akan menjadi landasan anggaran jika ada yang tersisa," kata Kabulov kepada stasiun radio Ekho Moskvy di Moskow.