SuaraBatam.id - Usai meninggalkan negaranya dalam situasi yang sulit, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dituduh Kedutaan Besar Rusia di Kabul membawa empat mobil dan satu helikopter yang dipenuhi uang tunai. Bahkan, laporan tesrsebut menyatakan, Ghani harus meninggalkan sejumlah uang karena tidak muat.
Keberadaan Ashraf Ghani kini misterius usai dilaporkan meninggalkan Afghanistan pada Minggu (15/8/2021) saat Taliban mengambil alih Kabul hampir tanpa perlawanan. Ghani mengeklaim dia ingin menghindari pertumpahan darah.
"Empat mobil penuh dengan uang, mereka coba memasukkan sebagian uang itu ke dalam helikopter, tetapi tidak semuanya muat. Dan sebagian uang itu dibiarkan tergeletak di landasan," kata juru bicara kedutaan Rusia di Kabul, Nikita Ishchenko kepada media RIA.
Hal serupa disampaikan Ischenko usai dikonfirmasi Reuters. Dia mengutip "saksi" sebagai sumber informasinya. Reuters tidak dapat secara independen mengonfirmasi kebenaran dari saksi tersebut.
Baca Juga:Viral Presiden Rusia Vladimir Putin Main Piano Bawakan Lagu Indonesia Raya, Ini Faktanya
Rusia telah mengatakan akan mempertahankan keberadaan diplomatik di Kabul dan berharap untuk mengembangkan hubungan dengan Taliban --bahkan ketika mengatakan pihaknya tidak terburu-buru untuk mengakui mereka sebagai penguasa negara itu.
Melansir Antara, Rusia juga mengatakan akan mengamati dengan cermat perilaku Taliban.
"Adapun keruntuhan rezim (yang mundur), itu paling jelas ditandai dengan cara Ghani melarikan diri dari Afghanistan," kata Ishchenko.
Perwakilan khusus Presiden Vladimir Putin di Afghanistan, Zamir Kabulov, mengatakan sebelumnya tidak jelas berapa banyak uang yang akan ditinggalkan oleh pemerintah yang melarikan diri itu.
"Saya berharap pemerintah yang melarikan diri tidak mengambil semua uang dari anggaran negara. Ini akan menjadi landasan anggaran jika ada yang tersisa," kata Kabulov.
Baca Juga:Taliban Kembali Kuasai Afganistan, Jerman Kirim Pesawat Evakuasi Warganya