Pengelola Hutan Wisata Mata Kucing Kini Kerja Sukarela Agar Binatang Terus Hidup

Binatang yang berada di Hutan Wisata Mata Kucing, Batam kini semakin terancam karena pasokan makanan yang semakin berkurang.

M Nurhadi
Senin, 26 Juli 2021 | 08:08 WIB
Pengelola Hutan Wisata Mata Kucing Kini Kerja Sukarela Agar Binatang Terus Hidup
Hutan Wisata Mata Kucing Batam (Ist)

SuaraBatam.id - Wabah Covid-19 yang tidak kunjung membaik tidak hanya memberi dampak signifikan terhadap kehidupan manusia saja, melainkan juga binatang.

Binatang yang berada di Hutan Wisata Mata Kucing, Batam kini semakin terancam karena pasokan makanan yang semakin berkurang.

Pengelola Hutan Wisata Mata Kucing, Netty Herawati mengungkapkan pihaknya kini hanya bisa bertahan sambil berharap bantuan dermawan di tengah situasi yang semakin sulit.

Operasional yang terhambat aturan PPKM Level 4 membuat Netty dan pengelola kesulitan. Sejumlah karyawan terpaksa dirumahkan, sementara beberapa diantaranya bekerja sukarela merawat binatang.

Baca Juga:PPKM Diperpanjang, Taman Margasatwa Ragunan Pastikan Satwa Tetap Terawat

"Kita diminta untuk tutup, dan tidak bisa menghasilkan pemasukan untuk membeli pakan hewan," kata Netty kepada Batamnews, Sabtu (24/7/2021).

Tidak hanya itu, Netty mengungkapkan dirinya kini tengah menjalani isolasi mandiri sejak dinyatakan positif Covid-19 sekira tiga pekan lalu.

Bersama sejumlah karyawan yang bekerja sukarela, Netty mencoba mempertahankan denyut nadi Hutan Wisata Mata Kucing.

Dengan minimnya keuangan, mereka harus memutar otak agar pasokan makanan binatang tercukupi. Alhasil, pakan yang diberikan pun seadanya. Hewan-hewan karnovira hanya diberikan tikus hasil berburu di hutan.

"Kasihan, kini hewan-hewan itu terancam. Sementara, listrik juga belum bayar, saya minta waktu ke PLN agar tidak diputus dulu," ucap dia.

Baca Juga:Dianggap Hina Pasien COVID-19, Menteri Kesehatan Inggris Tuai Kritikan

Ketiadaan aliran listrik, menurut Netty bakal mengancam kelangsungan hidup satwa, terutama ikan-ikan langka yang dipelihara karena mereka bergantung pada pompa udara.

Demikian jika mesin pendingin makanan mati, stok pakan akan basi dan satwa lainnya di sana terancam kelaparan dan mati pula.

Untuk diketahui, , banyak kucing liar di lokasi tersebut untuk diberi makan, sepasang beruang, dan 5 ekor buaya yang membutuhkan makan berupa ayam mentah.

Tidak hanya itu, ada pula satwa lain seperti burung elang, lutung, monyet liar, lemur dan berbagai jenis ikan di sana juga kekurangan pakan.

Wisata Hutan Mata Kucing saat ini membutuhkan bantuan, bagi masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan baik berupa pakan makanan hewan maupun uang untuk membayar tagihan listrik.

Netty berharap ada dermawan yang berkenan memberikan bantuan bagi Hutan Wisata Mata Kucing, terutama untuk memenuhi kebutuhan pakan satwa koleksi.

Bantuan bisa diberikan langsung ke lokasi ataupun melalui nomor rekening Mandiri nomor 1090004460515 atas nama Netty Herawati.

"Bisa juga menghubungi saya di nomor 0819 6003466 terlebih dahulu," pungkas Netty.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini