SuaraBatam.id - Tim SAR Gabungan Pontianak kembali berhasil menemukan tujuh korban dari 18 kapal motor nelayan yang mengalami kecelakaan akibat cuaca buruk di perairan Kalimantan Barat, beberapa hari lalu.
Dari tujuh korban kecelakaan kapal tersebut dua diantaranya ditemukan dalam kondisi selamat, sementara lima lainnya sudah meninggal dunia.
"Hari ini kami dari TNI AL menggunakan KRI Kerambit (627) menyerahkan tujuh korban, dua diantaranya selamat dan lima orang lainnya meninggal," kata Danlantamal XII Pontianak, Brigjen TNI (Mar) Andi Rukman, Selasa (20/7/2021).
Setelah serah terima korban kepada Tim SAR, Kepala Kantor SAR Pontianak, Yopi Haryadi mengatakan, korban langsung diantarkan ke Rumah Sakit Bhayangkara Anton Soedjarwo Pontianak untuk mendapatkan pertolongan dan identifikasi.
Baca Juga:Nelayan Hilang di Pantai Cianjur Ditemukan
Yopi menjelaskan kedua korban selamat itu telah terindentifikasi merupakan anak buah kapal (ABK) KM Kawan Lama 999. Keduanya berhasil dievakuasi sekitar 100 mil dari perairan Jungkat dan sudah memasuki perairan Natuna.
"Proses evakuasi dilakukan oleh KRI Kerambit pada Senin malam (19/7) sekitar pukul 21.45 WIB, hal ini yang agak menyulitkan karena gelapnya suasana. Namun karena para korban itu terutama yang selamat ini perlu segera mendapatkan perawatan intensif maka KRI Kerambit segera membawa korban ke Pontianak untuk mendapat pertolongan," ujar Yopi.
Pencarian korban juga terus diupayakan dengan penyisiran yang dilakukan oleh KRI Celurit (641). KRI Celurit dibantu kapal-kapal nelayan dan KM SAR Laksamana menuju ke lokasi ditemukannya ke tujuh korban tersebut.
"Jadi hingga saat ini kami sangat berharap dapat menemukan korban-korban terutama korban yang dalam keadaan selamat," ujarnya.
Secara bersamaan, Komandan KRI Kerambit (627) Letkol Laut (P) Kurniawan Koes Admadja mengatakan, usai menerima informasi kapal ditemukan di barat laut Pulau Muri, KRI Kerambit berangkat dari Pontianak pada pukul 10.00 WIB dan tiba di lokasi sekitar pukul 19.47 WIB.
Baca Juga:Listrik PLN Blackout Dua Jam di Kalbar, Diduga Gegara Gangguan Jaringan Transmisi
"Karena kondisi gelapnya malam, sehingga jarak pandang sangat terbatas. Namun alhamdulillah berkat kerja sama dengan para nelayan setempat para korban berhasil kami temukan tersembunyi di bawah puing-puing kayu ataupun sampah. Dan karena kondisi itu sehingga membatasi pergerakan kami untuk terus mencari korban lainnya," katanya.
Dia yakin, melihat kondisi yang ada saat itu diperkirakan masih ada korban-korban yang lainnya. Dan saat menelusuri sebelah barat Pemangkat jarak 60 mil, KRI Kerambit menemukan dua bangkai kapal yang sudah terbalik.
"Namun karena kondisinya malam kami tidak dapat mengidentifikasi kedua kapal yang terbalik tersebut, sehingga pencarian dilanjutkan oleh KRI Celurit dibantu kapal-kapal lainnya," katanya.
Berdasarkan data perkembangan Operasi SAR hari ketujuh, korban selamat, yaitu Aris (27) warga Nipah Kuning, Kota Pontianak, dan Maulana (20) warga Desa Junjungan Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, kedua korban ini merupakan ABK KM Kawan Lama 999. Sementara untuk lima korban meninggal lainnya saat ini masih dilakukan identifikasi di RS Bhayangkara Pontianak.