Ratusan Toko di Tanjungpinang Tutup Selama PPKM Darurat

"Kami ikuti perintah pemerintah," kata Rati.

M Nurhadi
Rabu, 14 Juli 2021 | 18:39 WIB
Ratusan Toko di Tanjungpinang Tutup Selama PPKM Darurat
Pedagang di Tanjungpinang berdialog dengan polisi (Antara)

SuaraBatam.id - Ratusan toko di sejumlah kompleks pertokoan di Tanjungpinang memutuskan untuk tutup selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat.

"Kami ikuti perintah pemerintah," kata Rati, salah seorang pemilik toko baju di Tanjungpinang, Rabu.

Selain toko pakaian yang tutup, pemilik toko mainan anak-anak dan toko perkakas juga tutup. Sebagian kecil rumah makan juga tutup.

"Toko kami tutup sudah tiga hari, sejak PPKM Darurat. Karyawan diliburkan sampai selesai PPKm Darurat," ucap salah seorang pedagang mainan anak-anak, Roki.

Baca Juga:Soal Vaksin COVID-19 Dosis Ketiga, Ini Pernyataan CDC Amerika Serikat

Disampaikan seorang pedagang lainnya, Ida, ia berharap PPKM Darurat tidak berlangsung lama agar pedagang dapat kembali beraktivitas. 

Sehingga ia tetap bisa membayar gaji karyawan. Karena jika terus-menerus tidak ada pendapatan dapat memberatkan para pedagang jika PPKM Darurat berlangsung lama.

"Kami akan menerapkan protokol kesehatan, sama seperti sebelum PPKM Darurat diterapkan," katanya.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kepri Tjetjep Yudiana mengatakan secara umum penyelenggaraan PPKM Darurat di Tanjungpinang berlangsung baik, meski ada beberapa pedagang yang tidak menaati protokol kesehatan saat berjualan.

Pedagang makanan siap saji maupun buah-buahan juga sudah diingatkan tidak menyediakan kursi dan meja untuk pelanggan.

Baca Juga:DPR Ingatkan Pemerintah Soal Perpanjangan PPKM Darurat; Jangan Sampai Rakyat Tidak Makan

"Ada sejumlah pedagang buah yang tidak menerapkan protokol kesehatan, sudah diberikan peringatan," tuturnya.

Tjetjep mengemukakan tempat hiburan malam di Tanjungpinang juga tutup. Namun masih ada beberapa kafe yang masih buka, dan orang-orang di sekitarnya tidak menerapkan protokol kesehatan.

"Kami minta Pemkot Tanjungpinang untuk mengawasi kafe di lokasi yang agak remang-remang. Tutup saja kafe tersebut karena rawan penyebaran COVID-19," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini