28 Perusahaan di Batam Gulung Tikar Akibat Covid-19, Bagaimana Nasib Pekerja?

Ada 28 perusahaan yang tutup tahun pada 2021. Angka ini lebih besar dari tahun lalu yang mencapai 12 perusahaan.

M Nurhadi
Jum'at, 02 Juli 2021 | 13:50 WIB
28 Perusahaan di Batam Gulung Tikar Akibat Covid-19, Bagaimana Nasib Pekerja?
ILUSTRASI-Sejumlah pekerja melewati spanduk sosialisasi COVID-19 di Kota Batam Kepulauan Riau beberapa waktu lalu. (ANTARANaim)

SuaraBatam.id - Dinas Ketenagakerjaan Kota Batam mencatat, perusahaan yang pailit terdampak wabah Covid-19 meningkat dua kali lipat pada pertengahan 2021, dibandingkan dengan tahun 2020.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Batam, Rudi Sakyakirti menjelaskan, perusahaan yang menutup usaha mayoritas bergerak di bidang perhotelan, jasa, dan industri. 

Pihaknya mencatat, ada 28 perusahaan yang tutup tahun pada 2021. Angka ini lebih besar dari tahun lalu yang mencapai 12 perusahaan. 

Rinciannya, perhotelan yang tutup sebanyak 17, industri 3, dan sisanya merupakan bergerak di bidang jasa.

Baca Juga:TOK! BPOM Izinkan Vaksin COVID-19 Moderna, Aman untuk Penderita HIV

"Ada kenaikan perusahaan yang tutup. Mungkin memang karena mereka kesulitan bertahan mengalami kondisi saat ini, sebab sudah masuk tahun kedua pandemi ini berjalan," terangnya, Jumat (2/7/2021).

Rudi mengakui, sepanjang 2020 hingga 2021, bisnis perhotelan paling banyak terdampak, karena akses untuk para wisatawan mancanegara ditutup.

"Masih sama dengan tahun lalu. Karena mereka sudah berusaha bertahan, namun tidak sanggup. Karena perusahaan yang terus merugi, manajemen memilih menutup usaha mereka," ujarnya.

Terkait hak karyawan di perusahan yang tutup, Rudi menambahkan sejauh ini tidak ada laporan terkait perusahaan yang tidak menunaikan kewajiban mereka. 

Menurutnya, sebelum perusahaan melakukan penutupan usaha, mereka sudah terlebih dahulu menyelesaikan hak-hak karyawan.

Baca Juga:Kasus Covid-19 Jawa Barat Peringkat Dua Indonesia, Ini Strategi Pemerintah

"Biasanya itu sudah diselesaikan dulu baru mereka memutuskan tutup. Kalau pun ada, itu pasti perusahaannya susah kolaps, dan meminta perusahaan berusaha dan berupaya untuk menuntaskan kewajiban mereka terhadap perusahaan," bebernya.

Tahun ini menurutnya masih cukup berat bagi perusahaan di semua sektor. Namun bukan berarti tidak ada perkembangan. 

Sampai saat ini perusahaan di kawasan Muka Kuning dan Batamindo masih rutin membuka lowongan pekerjaan untuk tenaga operator.

"Itu buktinya kalau sektor industri masih berjalan. Namun memang bila dibandingkan sebelum-sebelumnya jumlahnya menurun. Setidaknya industri yang besar masih bertahan sampai saat ini," tutupnya.

Kontributor : Partahi Fernando W. Sirait

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini