2.900 Nakes di Tanjungpinang Belum Terima Intensif, Begini Kata Dinas Kesehatan

"Sekarang masih proses pencairan. Mudah-mudahan segera dicairkan," ujar Teguh.

M Nurhadi
Senin, 28 Juni 2021 | 17:07 WIB
2.900 Nakes di Tanjungpinang Belum Terima Intensif, Begini Kata Dinas Kesehatan
Nakes di Tanjungpinang disemprot disinfektan (Antara)

SuaraBatam.id - Setidaknya 2.900 orang tenaga kesehatan (nakes) di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau belum menerima insentif sejak Januari 2021 hingga kini.

Disampaikan Sekda Tanjungpinang Teguh Ahmad Syafari, anggaran untuk membayar insentif nakes tersebut bersumber dari dana tidak terduga APBD tahun 2021.

Pembayaran insentif tersebut diprioritaskan untuk nakes yang bertugas di RSUD Tanjungpinang. Namun Teguh belum mengetahui berapa nilainya.

"Sekarang masih proses pencairan. Mudah-mudahan segera dicairkan," ujar dia.

Baca Juga:Tanjungpinang Zona Merah Covid-19, 102 Pasien Meninggal Dunia

Ditemui terpisah, Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Tanjungpinang, Susi menyebut, sampai sekarang insentif nakes belum dicairkan. 

Meski demikian, Susi tidak mempersoalkan hal itu, dan menganggap sebagai insentif itu dirapel saat pencairan.

Sejauh ini, menurut dia tidak ada nakes di Tanjungpinang yang merasa keberatan akibat keterlambatan pencairan insentif tersebut. Seluruh nakes tetap bekerja sesuai dengan tugasnya.

Ia juga membantah nakes di Tanjungpinang lambat melakukan penelusuran terhadap warga yang kontak dengan pasien COVID-19 sebagai dampak belum menerima insentif tersebut. Menurut dia, seluruh nakes tetap bekerja optimal dalam melaksanakan penelusuran terhadap warga yang kontak erat dengan pasien COVID-19.

Persoalan penelusuran itu, kata dia disebabkan data dari laboraturium rumah sakit yang belum atau tidak diserahkan ke Dinas Kesehatan Tanjungpinang. Jika diserahkan, nakes dapat melakukan penelusuran berdasarkan data tersebut.

Baca Juga:Profil Liza Putri Noviana, Nakes Wisma Atlet yang Gugur Terpapar Covid-19

"Seperti data dari laboraturium RSAL, ada 40 orang yang positif, kemudian kami melakukan penelusuran secara maksimal untuk memutus rantai penularan," kata dia, kepada Antara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini