SuaraBatam.id - Keputusan pemerintah di berbagai negara di dunia untuk lockdown guna menekan wabah virus corona menghadirkan dilema. Pada satu sisi memang dapat menekan wabah, namun disaat yang bersamaan bisa berdampak buruk pada ekonomi.
Salah satunya, banyaknya warga yang harus PHK atau dipecat temaptnya bekerja karena wabah Covid-19. Salah satunya pria asal Seremban, Negeri Sembilan, lockdown yang dilakukan Perintah Pengendalian Gerakan (MCO) membuatnya kehilangan pekerjaan.
Dampaknya, pria yang identitasnya dirahasiakan itu akhirnya mengalami stres berat. Tanpa diketahui alasannya, ia mengurung keluarganya di rumah sejak Senin (21/6/2021) lalu.
Mengutip dari Astro Awani, petugas Operasional Pemadam Kebakaran Senawang menerima panggilan darurat sekitar pukul 20.51 WIB.
Baca Juga:Lonjakan Kasus Bikin Desakan Lockdown Menguat, Kemenkes: Tunggu Keputusan Pemerintah
“Pria itu mengunci pagar, grill, dan pintu belakang rumahnya dari dalam karena stres karena tidak punya pekerjaan akibat MCO,” kata Zinurin Sarip, petugas Operasional Pemadam Kebakaran Senawang.
“Kami awalnya mencoba membujuk pria itu tetapi setelah 15 menit dia masih tidak mau menyerah dan petugas pemadam kebakaran harus membongkar gerbang dan kisi-kisi rumah,” ujarnya lagi, melansir Batamnews--jaringan Suara.com.
Petugas pemadam kebakaran terpaksa memotong kunci di pintu karena sang istri meminta bantuan mereka. Sang suami tidak mau membuka pintu dengan alasan lupa letak kunci pintu.
Petugas menyebut istri pria itu telah mengeluh kepada tetangganya tentang masalah ini sebelum suaminya mulai menderita stres. Dia mengatakan kakaknya harus datang dari Mambu untuk membujuk suaminya.
“Wanita dan anak-anaknya, seorang berusia 1 tahun dan empat bulan tidak mengalami luka-luka,” kata Zainurin.
Baca Juga:Yogyakarta dan Jakarta Tak Mampu Lockdown, Rizal Ramli: Efek Jokowi Malah Sibuk Proyek
“Mereka dikirim ke rumah tetangga terdekat dan kami juga diberitahu bahwa semua korban belum makan sejak pagi,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa pria itu telah diserahkan ke polisi untuk tindakan lebih lanjut.