Tere Liye Sebut Pembeli Buku Bajakan Dungu, Publik: Anda Terlalu Arogan

"Sekarang mereka yang polos itu anda dungu dan goblokkan, makin nampaklah arogansi anda Bung Tere," ujar @/harisFQ.

M Nurhadi
Rabu, 26 Mei 2021 | 11:49 WIB
Tere Liye Sebut Pembeli Buku Bajakan Dungu, Publik: Anda Terlalu Arogan
Tere Liye. [Twitter]

SuaraBatam.id - Penulis kenamaan Tere Liye nampaknya tak bisa lagi menahan kemarahannya terhadap pembajakan buku hingga melontarkan kritikan yang justru menuai kritikan warganet.

Tere Liye melalui media sosial menyebut, anak SD bahkan paham beda buku asli dan bajakan. Ia juga menyebut pembeli buku bajakan adalah orang dungu.

Pengguna akun Twitter @harisFQ lantas membagikan ulang postingan kekesalan Tere Liye di facebooknya itu. Ia nampak membagikan tangkapan layar yang berisi kritikan kasar Tere Liye.

"Buku Tere Liye yang dijual di Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Lazada, dll dengan harga Rp20.000 sampai dengan Rp30.000, nyaris 100 persen bisa dipastikan bajakan," kata Tere Liye, dikutip dari twitter @harisFQ, Rabu (26/5/2021).

Baca Juga:Tengku Zul: Apa Kesaktian Abu Janda sampai Penegak Hukum Lemah Lembut?

"Kalian dungu sekali kalau sampai membelinya. Kalian membuat kaya penjual buku bajakan. Jika kalian tidak punya uang, pinjam bukunya ke teman, perpus, dll. Atau baca di ipusnas (aplikasi online Perpustakaan Indonesia). GRATIS," ttulisnya lagi.

"Paham di mana gobloknya kalian? Ada yang gratis, eh malah beli bajakan. Buku bajakan itu sepeser pun tidak bayar pajak, royalti, dll. Tere Liye," bunyi paragraf pamungkas Tere Liye.

Pengunggah lantas menyayangkan kritikan Tere Liye yang menurutnya kasar.

"Masalahnya Bung Tere, audiens buku anda itu mayoritas anak SMP dan SMA yang belum engeuh sama isu pembajakan buku. Baik itu buku fisik maupun ebook. Sekarang mereka yang polos itu anda dungu dan goblokkan, makin nampaklah arogansi anda Bung Tere," ujar @harisFQ.

Tidak hanya kali ini, sebelumnya Tere Liye juga sudah sering menyinggung isu pembajakan. Netizen yang nampaknya kurang setuju dengan ujaran Tere Liye lantas menyarankan agar Ia berjualan kopi.

Baca Juga:Viral Petugas Rampas Ponsel Saat Evakuasi Jenazah, Warganet Ungkap Detik 35

"Kalau anda lelah menghadapi isu pembajakan, berhenti saja menulis, mugkin jualan kopi susu akan lebih laku. Karena pembajakan buku ini perjuangan di jalan panjang," lanjutnya.

Namun tidak hanya kontra, ada pula kubu yang pro dengan Tere Liye. Menurut sebagian warganet, unggahan Tere Liye itu adalah bentuk wajar kemarahan.

"Setahu saya Tere Liye udah ngadepin bajakan ini dari 2015, bahkan mungkin lebih lama dari itu. Dan kejadian berulang bertahun-tahun, wajar kom dia marah segitunya. Lagian siswa/i SMP harusnya udah tahu soal pembajakan dan hak cipta," bela penggemar, melansir Matamata.com.

"Mon maap Tere Liye udah sering ngingetin dari yang halus sampe berkelas yaa. Itu novel "Selamat Tinggal" adalah karya yang seru, dan sarkas buat ngingetin jangan pakai yang bajakan. Wajar kalo dia mulai eneg," imbuh lainnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini