SuaraBatam.id - Dalam persiapan kali ini, KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) menyarankan agar persiapan lebih perlu dilakukan.
“Di mana-mana yang namanya mencari itu ya ada persiapannya. Terkadang kita tidak persiapan, tapi merasa mencari. Kalau tidak ada persiapan, namanya menunggu. Bukan mencari,” kata Gus Baha melalui channel YouTube Najwa Shihab, Minggu (2/5/2021).
Keterangan terkait Lailatul Qadar, kata Gus Baha, telah disabdakan Rasulullah SAW dalam hadis sahih untuk mendapatkan Lailatul Qodar dibutuhkan persiapan yang cukup.
“Bagi seseorang yang meyakini malam Lailatul Qadar datang di atas tanggal 20, jangan menafikan persiapan sejak 1 Ramadhan atau bahkan mulai Rajab,” terangnya.
Baca Juga:Fokusmaker Bogor Bagikan Takjil dan Makanan Buka Puasa ke Pengguna Jalan
Tidak hanya itu, Gus Baha juga mengingatkan pentingnya menjaga perbuatan dan perkataan selama bulan Ramadhan.
“Rasulullah SAW sering menyontohkan agar jangan membicarakan orang lain, jangan melakukan perbuatan dosa saat Ramadhan. Akan sia-sia pahala itu karena diambil orang yang kita bicarakan,” ungkapnya.
“Apa artinya Ramadhan jika memakan riba atau hal haram, kemudian membicarakan orang lain,” sambung Gus Baha, melansir NU Online.
Ia menambahkan, dalam hukum terkait ibadah puasa, tidak hanya melakukan dasar fikih seperti menjauhi hal-hal yang membatalkan puasa saja tapi juga harus memakai hukum tasawuf.
“Seperti menjauhi riba, ghibah, dan namimah. Caranya agar bisa husnudzan kepada orang lain adalah melihat semuanya berdasarkan takdir Allah. Kita baik, tapi juga bisa buruk. Nah, yang sekarang buruk bisa jadi suatu saat jadi baik,” jelasnya.
Baca Juga:Jadwal Buka Puasa Cianjur Selasa 4 Mei 2021
Ulama asal Rembang itu mengingatkan, manusia diperintah Allah bukan untuk mencari tahu kelemahan orang lain. Namun, dengan semangat Ramadhan, manusia harus kebih fokus mencari ridho Allah.
“Itu persiapan penting dalam mencari Lailatul Qadar,” tandasnya.