SuaraBatam.id - Wabah Covid-19 yang melanda India saat ini telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Tingginya kasus harian hingga pasien yang terus berdatangan tentu tidak hanya menimbulkan kesedihan bagi keluarga.
Namun, dengan banyaknya pasien Covid-19yang terus datang, disaat yang sama ada banyak pasien pula yang meninggal dunia akibat virus yang ganas itu tentu juga menimbulkan tekanan tersendiri bagi kalangan medis di negara itu.
Bahkan, ditengah tingginya kasus Covid-19 di negara itu, seorang dokter berusia 35 tahun yang bekerja di Rumah Sakit Max Saket ditemukan bunuh diri dengan gantung diri di rumahnya.
Dokter yang diketahui bernama Dr Vivek Rai itu ditemukan menggantung di kipas angin di rumahnya yang berada di daerah Malviya Nagar, Delhi.
Baca Juga:MUI Sebut Vaksin Sinopharm Haram karena Mengandung Babi, Tapi Boleh Dipakai
Melansir dari The New Indian Express, dokter yang tinggal bersama istrinya itu pertama kali diketahui bunuh diri setelah seorang dari tim RS tempatnya bekerja mendatanginya.
Dokter tersebut sama sekali tidak menjawab panggilan dari tempatnya bekerja hingga petugas akhirnya mendatangi rumahnya. Namun ia justru menemukan sang dokter sudah meninggal dunia.
Saksi lantas melaporkan hal ini ke kantor polisi Malviya Nagar pada pukul 11.16 pada hari Jumat (30/4/2021).
DCP South Atul Kumar Thakur mengatakan, kepolisian segera mendatangi lokasi dan melakukan pemeriksaan. Ditemukan sebuah surat bunuh diri dari dokter tersebut, pihak berwajib menduga kuat hal ini sebagai murni bunuh diri.
Jenazah lantas dievakuasi AIIMS untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kekinian, pihak keluarga sudah diizinkan untuk merawat jenazah korban.
Baca Juga:Virus COVID-19 India Masuk Jakarta, 2 Pasien Lagi Dirawat
"Penyelidikan awal telah mengungkapkan bahwa catatan bunuh diri itu ditujukan kepada keluarga dan teman almarhum," rilis kepolisian setempat.
"Almarhum mendoakan yang terbaik untuk semua orang yang dikenalnya. Tidak ada alasan bunuh diri yang disebutkan. Kami melanjutkan penyelidikan lebih lanjut," sambungnya.
Seorang mantan presiden IMA menduga, dokter tersebut frustasi karena bekerja nonstop menangani pasien Covid-19 yang terus berdatangan. Berkali-kali menemui pasien Covid-19 yang sekarat diduga membuat dokter tersebut tertekan hingga memutuskan bunuh diri.
Catatan Redaksi: Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.
Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.