SuaraBatam.id - Himpitan ekonomi seringkali jadi alasan klasik warga untuk memilih jalan terlarang mencari uang. Seperti yang dituturkan wanita yang bekerja sebagai pekerja seks komersial (PSK) di Jawa Barat ini.
Ia mengaku sudah menjadi PSK dalam 4 tahun belakangan, ia juga alasan hingga awal mula dirinya terjun menjadi seorang PSK.
Mirisnya, ia menjadi PSK karena paksaan dari ibu kandungnya sendiri. Berikut kisahnya seperti dikutip Batamnews (jaringan Suara.com) dari kanal YouTube Radar TV Program
Tarif Rp50 Ribu
Baca Juga:Alasan Masih Anak-anak, 7 Mucikari Prostitusi di Tebet Tak Ditahan Polisi
Meski terbilang cukup muda, ia ternyata tak mematok harga tinggi untuk layanannya. Dari pukul 6 sore hingga menjelang pagi, ia hanya dibayar Rp50 ribu untuk satu pelanggan. Dalam sehari ia bisa melayani 4 pelanggan.
"Sehari dapat 4 orang itu bisa dapat uang berapa?" tanya sang presenter.
"Rp200 ribu," jawabnya.
"Seorang Rp200 ribu?" tanyanya lagi.
"Seorang Rp50 ribu," balasnya.
Baca Juga:Benakah Masturbasi Bisa Bantu Atasi Kecemasan? Begini Kata Ahli
Ditipu Ibu Kandung
Mirisnya, awal mula ia menjadi PSK usai ditipu oleh ibu kandungnya sendiri. Kala itu, ibunya menjual dirinya kepada pria hidung belang di daerah Galunggung.
"Awalnya bagaimana bisa terjun ke sini? Awalnya ada yang ngajak? Siapa yang ngajak?" tanyanya.
"Ibu," balasnya.
"Ibu? Ibu sendiri yang mengajak?" ujar presenter yang nampak terkejut.
"Iya," singkatnya.
"Bagaimana katanya?" tanyanya.
"Neng ayo ke sana. Terus saya dibawa ke Galunggung mau ambil uang katanya. Waktu itu saya sudah punya anak, dibawa saja begitu kayak dijual," ceritanya.
Pergoki Suami Hubungan Intim dengan Ibu Kandung
Tak hanya menjualnya pada pria hidung belang, kelakuan bejat ibunya masih berlanjut. Ia mengaku pernah memergoki ibu kandungnya berhubungan intim dengan suaminya sendiri tepat di depan matanya.
Padahal, saat itu ia baru saja pulang dari proses melahirkan sang buah hati. Sejak saat itu, ia memilih untuk bercerai.
Kini, ia berharap bisa mendapatkan pekerjaan atau mulai berwirausaha agar tidak lagi menapaki pekerjaan kotor untuk memenuhi kebutuhan.
"Kalau sebab cerai kenapa?" tanyanya.
"Sebab bercerai? Gimana ya? Pernah lihat ibu sama suami begituan di kamar," ungkapnya.
"Ibu sama suami?" tanyanya kembali.
"Iya, di depan muka saya, waktu saya pulang melahirkan," paparnya.
"Lalu ayah kamu kemana?" tanyanya.
"Lagi dagang," jawabnya.
"Terus suami digimanakan sama kamu?" tanyanya.
"Diusir. Pulang kau jangan ke sini lagi, kata saya," ucapnya.