Warga Ramai Cari Harta Karun di Batubi, Ada yang Temukan Emas Batangan

"Bahkan ada yang ditawar oleh buyer-nya seharga Rp200 juta," ujar Drajat.

M Nurhadi
Jum'at, 16 April 2021 | 08:20 WIB
Warga Ramai Cari Harta Karun di Batubi, Ada yang Temukan Emas Batangan
Warga tunjukkan harta karun yang ditemukan di Batubi, Natuna Kamis (15/4/2021) [Batamnews]

SuaraBatam.id - Penemuan harta karun berupa guci kuno, mangkok, perhiasan hingga emas batangan yang ditemukan warga di perairan Kecamatan Bunguran Batubi, Kabupaten Natuna menggegerkan jagat maya.

Benda-benda berharga yang diduga berasal dari puluhan hingga ratusan tahun lalu itu diduga peninggalan pedagang-pedagang asal tiongkok. Usai kabar ini viral, warga berbondong-bondong mencari harta karun di sekitar lokasi.

Salah satu warga yang turut mencari harta karun, Drajat mengaku sering menemukan harta karun di sekitar lokasi beberapa hari belakangan.

"Kebanyakan harta karunya itu berupa mangkok, guci kecil, piring, perhiasan hingga emas batangan, " ujar Drajat saat dijumpai Batamnews (jaringan Suara.com), Kamis (15/4/2021) pagi.

Baca Juga:Penembakan Meriam Anti Udara di Laut Natuna

Bahkan, dari penemuan tersebut, beberapa warga ada yang untung belasan hingga puluhan juta.

"Bahkan ada yang ditawar oleh buyer-nya seharga Rp200 juta," ujar dia.

Dirinya mengatakan tidak setiap wilayah di Batubi yang ada harta karunnya. Saat ini masyarakat fokus ke daerah Sedarat dan Sebangkar. 

Dua wilayah tersebut pada masa lampau diduga sebagai bekas perkampungan tua para pedagang China atau tempat singgah.

Kepala Desa Semedang, Jaaleh Kup membenarkan hal tersebut. Ia mengkui, beberapa bulan terakhir ini masyarakat Batubi heboh dengan banyaknya penemuan barang peninggalan tiongkok itu.

Baca Juga:Soal Pemekaran Natuna-Anambas, Hamid Rizal: Tinggal Tunggu Presiden

Bahkan, menurutnya para pencari harta karun tersebut saat ini bukan hanya dari masyarakat Batubi saja, namun banyak yang datang dari luar Kecamatan Batubi.

"Wilayah Sedarat dan Sebangkar yang masuk wilayah Desa Semedang memang dulunya di perkirakan sebagai tempat persinggahan para pedagang tiongkok ketika musim utara sebelum mereka berlayar kembali ke Pulau Jawa," cerita Jaaleh.

Pihaknya sendiri belum bisa memastikan dari kapan perburuan harta karun tersebut mulai heboh. Saat ini banyak masyarakat yang berbondong bondong datang ke wilayah tersebut untuk berburu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini