"Mereka yang videonya viral berkelompok mulai penolakan hingga pengambilan uang konsinyasi. Mereka warga kami dan pendukung saya di Pilkades," papar Gianto.
Kilang minyak sempat ditentang pada 2019. Alasannya saat itu adalah warga merasa harga pembebasan lahan belum cocok.
Gianto menambahkan sekitar 280 warganya sebagai pemilik lahan terdampak pembangunan kilang Pertamina telah setuju lahanya di jual demi pembangunan proyek Nasional tersebut
"Semuanya warga Sumurgenung telah setujui lahannya dijual ke pihak Pertamina," ujarnya.
Baca Juga:Cerita Petani Kampung Miliarder: Belum Bisa Nyetir, Beli 2 Mobil Sekaligus