Geger Riset Terbaru: Indonesia Bebas COVID-19 10 Tahun Lagi

Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia yang dimulai pada 13 Januari 2021 dinilai masih belum maksimal.

Pebriansyah Ariefana
Minggu, 07 Februari 2021 | 13:23 WIB
Geger Riset Terbaru: Indonesia Bebas COVID-19 10 Tahun Lagi
Seorang pekerja kantor menggunakan face shield dan masker saat melintas di Kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (8/6). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraBatam.id - Sebuah riset menyebutkan Indonesia bebas COVID-19 10 tahun mendatang. Ini dilihat dari jumlah penduduk Indonesia dan penyebaran COVID-19.

Prediksi akhir pandemi Covid-19 di suatu negara bisa diukur dengan capaian vaksinasi.

Dilansir Bloomberg, Minggu (7/2/2021), butuh waktu lebih dari 10 tahun untuk memvaksinasi populasi di Indonesia jika polanya masih seperti ini.

Dilansir Solopos.com, analisis yang sama juga diprediksi bakal terjadi di India dan Rusia. Artinya, tiga negara tersebut harus menunggu 10 tahun hingga herd immunity terbentuk.

Baca Juga:Pemprov DKI Akan Bangun Jalur Sepeda Permanen di Jalan Sudirman - Thamrin

Saat ini ada banyak negara yang melakukan vaksinasi untuk membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok.

Perkirannya sekitar 70-85 persen populasi butuh divaksinasi untuk membentuk herd immunity.

Tetapi, program vaksinasi Covid-19 di Indonesia yang dimulai pada 13 Januari 2021 dinilai masih belum maksimal.

Bloomberg memperkirakan vaksinasi Covid-19 yang dilakukan di Indonesia hanya memakan 64.187 dosis tiap hari.

Jika cakupan vaksinasi tidak ditingkatkan, maka butuh waktu lebih dari 10 tahun untuk mencapai herd immunity dengan memvaksinasi 75 persen populasi dengan dua dosis vaksin.

Baca Juga:Bagaimana Tips Aman Menerima Tamu saat Pandemi?

Meski demikian, perhitungan tersebut bakal terus berubah seiring dengan upaya vaksinasi.

Kemenkes menyatakan total sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia mencapai 181.554.465 orang. Vaksinasi tahap pertama dilakukan terhadap 777.096 orang dengan cakupan 49,66 persen. Sementara dosis kedua telah disuntikkan kepada 137.207 orang dengan cakupan 8,77 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini