Depresi Tak Kunjung Sembuh Dari Covid-19, Kakek Putuskan Bunuh Diri

Dia lebih baik mati daripada menderita Covid-19," tutur seorang narasumber yang tak mau disebut namanya.

M Nurhadi
Senin, 25 Januari 2021 | 12:19 WIB
Depresi Tak Kunjung Sembuh Dari Covid-19, Kakek Putuskan Bunuh Diri
Ilustrasi pasien covid-19 mengalami koma. (Shutterstock)

SuaraBatam.id - Wabah Covid-19 yang tidak kunjung membaik membuat sebagian besar masyarakat di dunia khawatir. Di tengah kondisi yang masih belum membaik, permasalahan baru bermunculan.

Salah satunya permasalahan psikologi yang menghantui pasien Covid-19, keluarga hingga masyarakat umum. 

Melansir dari World of Buzz, seorang pasien dari Selangor, Malaysia dilaporkan mengakhiri hidupnya usai menerima tagihan biaya perawatan Covid-19.

Pasien pria paruh baya yang tinggal di Kota Seri Kembangan itu memutuskan untuk bunuh diri dengan cara menggorok lehernya.

Baca Juga:Kasus Corona di China Mendadak Melonjak, Apa Sebabnya?

Merujuk pada laporan Batamnews, pria berusia 66 tahun itu diketahui hanya tinggal berdua bersama istrinya. Ia dinyatakan positif Covid-19 pada 7 Januari 2021 oleh salah satu rumah sakit swasta setempat.

Informasi yang diperoleh dari seorang sumber yang dirahasiakan, beberapa kali sebelumnya pasien tersebut mengutarakan bahwa ia sudah depresi dengan keadaannya yang terinfeksi Covid-19.

"Dia lebih baik mati daripada menderita Covid-19," tutur seorang narasumber yang tak mau disebut namanya.

Asisten Komisaris Polisi Distrik setempat Razali Abu Samah menuturkan, pria yang tak diungkap identitasnya itu sangat terpukul mengetahui bahwa dia positif Covid-19 setelah tes swab kedua pada 18 Januari 2021.

"Pria itu juga pergi ke bank bersama istrinya kemarin untuk menarik RM40.000 untuk tagihan medisnya," kata Razali.

Baca Juga:Blak-blakan! Cerita Ahmad Dhani Terpapar Corona, Gejalanya Seperti Ini

Ia mengatakan, kuat dugaan pria tersebut bunuh diri karena tidak ada tanda-tanda pembobolan atau perampokan di rumah tersebut.

Salah seorang tetangga korban mengatakan, ia tidak menemukan adanya tanda-tanda pertengkaran atau orang-orang yang  berteriak beberapa hari belakangan yang semakin memperkuat dugaan korban bunuh diri.

“Pria itu menggunakan pisau untuk memotong lehernya dan tergeletak di genangan darah di ruang tamunya. Senjata yang digunakan ditemukan di samping tubuh korban," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini