Vaksinasi COVID-19 Tergolong Imunitas Aktif, Bisa Bertahan Tahunan

Selain manfaat bagi tubuh sendiri atau individu, vaksinasi ini bisa membantu pihak-pihak yang tidak bisa disuntik pula.

RR Ukirsari Manggalani
Selasa, 19 Januari 2021 | 07:50 WIB
Vaksinasi COVID-19 Tergolong Imunitas Aktif, Bisa Bertahan Tahunan
Petugas medis menyiapkan Vaksin COVID-19 Sinovac yang akan disuntikan kepada tenaga kesehatan di Puskesmas Duren Sawit, Jakarta, (14/1/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraBatam.id - Saat ini, vaksinasi COVID-19 di Tanah Air tengah berlangsung untuk kalangan pemerintahan, tenaga kesehatan atau nakes, dan beberapa tokoh masyarakat. Harapannya, dengan pelaksanaan pemberian imunitas aktif ini, maka akan segera terbentuk "herd immunity".

Dikutip dari kantor berita Antara, dokter spesialis penyakit dalam konsultan alergi imunologi Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) dr Alvina Widhani Sp PD-KAI menyatakan bahwa dengan pemberian vaksin diharapkan mampu terbentuk "herd immunity" atau kekebalan kelompok yang dapat menurunkan angka penyebaran antarorang.

"Pemberian vaksin diharapkan tubuh dapat membentuk memori kekebalan tubuh tanpa harus terinfeksi virus terlebih dahulu, dan individu yang tidak divaksin juga mendapatkan manfaat," demikian papar dr Alvina dalam keterangannya di Depok, Senin (18/1/2021).

Dalam pandemi COVID-19, seseorang bisa terinfeksi karena interaksi tiga faktor. Yaitu:

Baca Juga:Catat! Reaksi yang Bisa Anda Alami Usai Mendapat Vaksinasi Covid-19

  • Karakteristik individu (genetik, respon imun tubuh, usia, adanya penyakit penyerta)
  • Lingkungan (ventilasi, sanitasi, suhu/kelembapan)
  • Patogen (mikroorganisme, mutasi, jumlah, virulensi).

COVID-19 adalah penyakit akibat virus, sehingga kekebalan tubuh sangatlah penting mengingat tidak banyaknya antivirus yang tersedia atau tidak seperti bakteri yang banyak tersedia antibiotik.

"Interaksi antara daya tahan tubuh dan virus nantinya akan menentukan apakah tubuh akan sembuh atau malah makin memburuk. Vaksin dapat memberikan respon kekebalan tubuh yang spesifik," ujar dr Alvina.

Vaksinasi tergolong dalam imunitas aktif yang biasanya dapat bertahan selama beberapa tahun atau bahkan bisa sepanjang hidup.

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa memori kekebalan tubuh terhadap COVID-19 berkisar delapan bulan, namun masih diperlukan penelitian-penelitian lainnya.

Pada orang yang sudah terinfeksi COVID-19 diharapkan sudah memiliki memori kekebalan tubuh, sehingga jika suatu saat terinfeksi kembali tubuh sudah kebal.

Baca Juga:Vaksinasi Covid-19, Ini Tanggapan dan Harapan Masyarakat

Vaksin COVID-19 yang saat ini siap diberikan termasuk dalam tipe vaksin mati/inaktivasi.

"Pengembangan vaksin COVID-19 bisa lebih cepat karena pengetahuan sebelumnya tentang virus ini dan kekebalan tubuh terhadapnya sudah ada, penggunaan teknologi baru, serta beberapa aktivitas dilakukan paralel," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini