SuaraBatam.id - Kehamilan bisa mengalami dampak serius akibat cuaca panas, berdasarkan penelitian terbaru. Benar bisa bikin keguguran?
Ya, ibu hamil yang terpapar panas tersebut bisa mengalami kelahiran prematur, berat bayi lahir rendah atau lahir mati.
Ketika iklim semakin hangat, hal ini terbukti berdampak pada kesehatan banyak orang, termasuk wanita hamil, menurut sebuah studi baru dari jurnal BMJ yang diterbitkan pada Rabu, 4 November 2020.
Matthew Chersich dan tim penelitinya telah mempelajari 70 penelitian di 27 negara yang menemukan hubungan antara suhu tinggi dan hasil kehamilan yang buruk.
Baca Juga:Dear Ibu Hamil, Kalau Mual atau Nyeri Bisa Konsumsi Bahan Herbal
Hasil penelitian mereka menunjukkan suhu lingkungan yang panas memiliki efek buruk pada kehamilan seperti kelahiran prematur, lahir mati, dan berat badan lahir rendah.
Para peneliti memperhitungkan bahwa 15 juta bayi lahir prematur setiap tahun. Penyebab utama kematian di kalangan anak di bawah usia 5 tahun, seperti dilansir Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dari 47 studi yang dinilai, 40 dilaporkan bahwa kelahiran prematur lebih sering terjadi saat cuaca panas.
Hasil penelitian menunjukkan, setiap kenaikan 1 derajat celsius, kemungkinan kelahiran prematur meningkat 5 persen dan bahkan mencapai 16 persen selama hari-hari gelombang panas.
Juga ditemukan bahwa untuk setiap kenaikan suhu 1 derajat, risiko lahir mati meningkat 5 persen.
Baca Juga:Amankah Vaksin Pfizer Virus Corona untuk Ibu Hamil? Ini Kata Ahli!
Sebagian besar hasil menunjukkan bahwa hubungan antara cuaca panas dan bayi lahir mati bisa dilihat pada bulan atau minggu terakhir kehamilan.
- 1
- 2