"Makanya kita dalami lebih lanjut. Kemungkinan sudah ada unsur pidananya maka akan kita proses sesuai dengan ketentuan aturan yang berlaku. Begitu juga dengan mekanisme untuk anak berusia 12 tahun ini," ungkapnya.
Massa yang hadir lanjut Kapolres, mengklaim berasal dari Masyarakat Babel Menggugat (MBM) yang terdiri dari Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) serta Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).
Terpisah, Wakil Gubernur Babel Abdul Fatah mengaku tak menyangka akan terjadi insiden tersebut. Sebab, jalan aksi yang damai sudah sampai pada salam penutup. "Sebenarnya ini tenang-tenang saja, dan salam penutup sudah diucapkan mahasiswa bahwa itu artinya mereka akan kembali (pulang) dengan tenang," jelasnya.
Namun saat simbolis keranda akan dibawa, ada salah satu orang yang membawa bensin lalu melemparkan ke arah keranda tersebut. "Terbakarlah. Jadi mereka itu sudah bawa alat-alat itu, artinya apa? Ya terjemahkanlah sendiri," kata Wagub yang tak beropini bahwa aksi tersebut didalangi seseorang untuk membuat rusuh.
Baca Juga:Massa Demo Kedubes Prancis Tuntut Macron Minta Maaf: Apa Salah Nabi Kami?
Pihaknya pun mendukung aparat kepolisian untuk mengamankan beberapa aktor dalam aksi tersebut dalam rangka pembinaan guna mengetahui lebih lanjut. "Tentu kita ingin tahu terkait hal itu, kita cermati, siapa dan dari mana," ungkapnya.
Sementara disinggung dengan tuntutan aksi, Fatah menyambut baik atas masukan yang disampaikan massa sebagai evaluasi kinerja pemerintahan. "Tuntutan tadi tetap jadi perhatian kami, ini adalah evaluasi bagi kami," tuturnya.
Untuk diketahui sebelumnya, aksi ini mempertanyakan kinerja Gubernur Erzaldi selama memimpin Babel 3,5 tahun yang menjanjikan Babel sejahtera pada kampanye 4 tahun silam. Lewat aksi tersebut Masyarakat Babel Menggugat menuntut realisasi 10 program yang dijanjikan oleh Erzaldi Rosman yang ditawarkan pada pencalonan gubernur dulu.
"Kami meminta Gubernur serius dan tidak main-main dalam memimpin Babel. Janji kampanye jangan jadi janji manis saja, namun harus ditepati," kata salah satu orator yang membacakan poin tuntutannya.
Sebab, menurut pendemo, janji yang ditawarkan pada kampanye dulu tidak sesuai dengan kondisi Babel saat ini, alias tak ada peningkatan dari sebelum Erzaldi memimpin Babe. "Sangat jauh. Ada kesenjangan dan ketidaksesuaian dari visi misi tata kelola Babel sejahtera. Dimana saat ini hanya ada kemiskinan dan pengangguran. Oleh karenanya kami mempertanyakan kerja apa yang dilakukan Gubernur ini," tukasnya.
Baca Juga:Massa Geruduk Kantor DPD Bali, Teriak Turunkan AWK
Kontributor : Wahyu Kurniawan