SuaraBatam.id - Selain harga nasi goreng mahalnya minta ampun, harga es teh manis di sebuah resort di Lagoi, Bintan, Kepulauan Riau pun tak kalah bikin 'meninggal'. Satu gelas Rp 98 ribu.
Netizen pun dibuat melongok. Dia mengira gula yang dipakai adalah gula darah.
"Es teh Rp 98 ribu, gulanya pakai gula darah," ungkap @mrpluviophile.
Sementara harga nasi goreng Rp 355.999 satu porsi.
Baca Juga:Viral Harga Nasi Goreng Rp 355.999 di Lagoi Bintan Kepri, Mie Rp 321.000
Harga itu pun heboh dan viral media sosial. Sebab beredar foto struk pembelian makanan di sebuah resort di Lagoi.
Penampakan struk pembelian makanan itu viral di media sosial.
Struk tersebut diunggah oleh akun Twitter @okemantaaap.
Dalam stuk tersebut tertulis harga segelas es teh sebesar Rp 98 ribu dan seporsi mi goreng dipatok Rp 321.000.
Tak hanya itu, harga seporsi nasi goreng sebesar Rp 355.999 dan F&B delivery sebesar Rp 130.000.
Baca Juga:2.887 Orang Positif Corona di Kota Batam, Tambah 47 Pasien Hari Ini
Pada struk tersebut, tertulis struk dikeluarkan pada 5 Juli 2016 silam.
Penampakan struk dengan harga makanan yang fantastis itu langsung menjadi sorotan publik.
Banyak warganet yang menilai harga nasi goreng tersebut tak masuk akal. Bahkan, mereka membandingkan dengan harga nasi goreng di kebanyakan wilayah rata-rata hanya Rp 15 ribu per porsi.
Tak sedikit pula warganet yang memberikan berbagai komentar kocak melihat harga nasi goreng yang fantastis tersebut.
"Gilaa isinya emas kali wkwk," ujar @justbenggg.
"Nasi goreng Rp 300 ribu masaknya pakai batubara premium kali ya," tutur @belledevina.
Namun, sejumlah warganet yang mengaku tinggal di sekitar Bintan menyebut harga nasi goreng mencapai Rp 355 ribu merupakan harga wajar.
Sebab, target pasar di pulau tersebut adalah para bule yang biasa melakukan pembayaran menggunakan dolar.
"Bantu jawab karena aku tinggal di daerah Bintan wkwk iya di sini memang mahal karena itu target pasarnya bule yang duitnya dolar gitu, jadi menurut bule itu enggak mahal," kata @shxnixs.
"Aku tinggal dekat sama Banyan Tree sekitar sejam kesana setahu aku tempat mereka memang khusus turis luar dan sebelum pandemi memang banyak turis yang menginap jadi mungkin harganya sudah disesuaikan sama turis dan kayaknya itu di kurskan ke rupiah," tutur @yenitan26.