SuaraBatam.id - Puluhan juta sampah maskerdan sarung tangan medis ditemukan di pesisir pantai Malaysia. Sampah yang seharusnya masuk ke dalam kategori sampah medis ini ditemukan bersama dengan botol plastik, puntung rokok, bungkus makanan, potongan plastik, dan tutup botol.
Pemerintah Negeri Jiran melalui peraturan baru menetapkan masker bersama sarung tangan menjadi kategori tambahan dalam penanganan limbah, menyusul temuan 1.109 dua alat kesehatan saat Hari Pembersihan Pesisir Internasional (ICC) pada 19 September.
Puteri Selangor Tengku Zatashah Sultan Sharafuddin Idris Shah turut andil dalam pembersihan mengatakan, ICC tahun ini memiliki arti yang berbeda karena pandemi Covid-19 telah membawa lebih banyak sampah dalam bentuk masker dan sarung tangan.
“Bahkan saat kita sedang berjuang melawan virus mematikan ini, kita harus ingat untuk menjaga lingkungan kita dan selalu membuang sampah kita secara bertanggung jawab,” ujarnya, seperti dikutip Batamnews (jaringan Suara.com) dari The Star, Rabu (7/10/2020).
Baca Juga:Mengais Rejeki di Sisa-sisa Aksi Massa Protes Omnibus Law Cipta Kerja
Pakar limbah dari negara itu memperkirakan, setidaknya 10 juta masker wajah sekali pakai dibuang setiap hari di Malaysia.
Tahun ini, pembersihan sampah mencapai hampir 11.000 kilogram atau 11 ton sampah dibuang di 70 lokasi pesisir di Malaysia.
Dengan jumlah itu terdiri dari 24.493 botol minuman plastik, 21.007 puntung rokok dan 15.280 potong plastik dikumpulkan selama pembersihan, yang dikoordinasi oleh kelompok nirlaba Reef Check Malaysia (RCM).
Tidak hanya itu, sejumlah sampah "tidak biasa" seperti karpet, perahu fiberglass dan tabung gas cair juga turut dibawa. Sampah yang terkumpul kemudian dibawa oleh kontraktor pengelolaan limbah untuk dibuang.
Aksi ICC merupakan kegiatan sukarela tahunan terbesar di dunia untuk melindungi lautan, dengan jutaan orang di seluruh dunia berkumpul untuk mengumpulkan sampah di sepanjang pantai. Selain itu, mereka juga mencatat berbagai jenis sampah yang dikumpulkan.
Baca Juga:Setelah 7 Bulan Menanti, Insentif Penggali Makam Covid-19 Akhirnya Cair
Sebanyak 3.424 relawan berpartisipasi dalam pembersihan, jauh lebih sedikit dari tahun-tahun sebelumnya karena situasi Covid-19.