Hilang Sejak 106 Tahun Lalu, Spesies Ular Emas Langka Kembali Ditemukan

Secara regional, spesies ini juga cukup langka, dengan foto berwarna yang baru diterbitkan dalam makalah penelitian pada tahun 2018, kata Law Ing Sind.

M Nurhadi
Jum'at, 02 Oktober 2020 | 13:01 WIB
Hilang Sejak 106 Tahun Lalu, Spesies Ular Emas Langka Kembali Ditemukan
Ular lumpur Selangor yang langka muncul kembali sejak 106 tahun. (Foto: Dennis Chan via The Star)

SuaraBatam.id - Salah satu spesies ular langka yakni ular lumpur Selangor akhirnya kembali ditemukan usai terakhir kali terlihat pada tahun 1914 atau 106 tahun lalu.

Ular dengan warna khas coklat dan bercak putih agak berkilau itu ditemukan berenang di saluran beton dangkal dekat hutan rawa Nee Soon pada 19 September, seperti disebutkan The Sun yang dikutip oleh Batamnews (jaringan Suara.com), Jumat (2/10/2020).

Pada 106 tahun lalu, spesies yang sama ditemukan di perkebunan karet di Bukit Sembawang yang kemudian disimpan di sebuah museum di Dublin. Sebagaimana laporan dari Singapore Biodiversity Records, sebuah publikasi ilmiah yang diselenggarakan oleh Museum Sejarah Alam Lee Kong Chian.

Penemu spesies langka tersebut, Dennis Chan, mengaku melihat ular itu saat sedang berjalan-jalan pada 19 September dengan sesama naturalis Neo Xiao Yun.

Baca Juga:Disiksa Majikan, TKI Nekat Kabur Lewat Balkon dari Lantai 15

Saat itulah ia kebetulan bertemu dengan ular tersebut sekitar pukul 10 malam. Dia lantas mengambil foto spesies tersebu dan membiarkannya terus berjalan.

Penemuan ular ini mengubah status dari spesies itu di Singapura dari "tidak dapat ditentukan" menjadi "masih ada" sekarang setelah keberadaannya tercatat secara pasti. 

“Secara regional, spesies ini juga cukup langka, dengan foto berwarna yang baru diterbitkan dalam makalah penelitian pada tahun 2018,” kata Law Ing Sind, salah satu pendiri Herpetological Society of Singapore.

Ia menambahkan, dengan adanya penemuan ini menambah catatan signifikan terkait keberadaan spesies ini di Singapura, dan kemungkinan di Semenanjung Malaysia.

“Saya pribadi berpendapat bahwa warga Singapura harus gembira karena negara kecil kita masih memiliki kekayaan keanekaragaman hayati,” tambah Law. 

Baca Juga:17 Tahun Sembunyi di Indonesia, Guru Predator Seksual Diringkus

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini