
SuaraBatam.id - Peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem dan gelombang tinggi di wilayah Kepulauan Riau (Kepri) pada 18-21 Maret 2025 mengundang kekhawatiran masyarakat, terutama mereka yang tinggal di kawasan pesisir dan wilayah rawan bencana.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi fenomena alam tersebut.
Penyebab Cuaca Ekstrem di Kepulauan Riau
Ketua Tim Analisa dan Prakiraan BMKG Stasiun Hang Nadim Batam, Nizam Mawardi, menjelaskan bahwa cuaca ekstrem di wilayah Kepri disebabkan oleh aktifnya Madden Julian Oscilation (MJO) serta adanya bibit siklon tropis 91S di wilayah Selatan Sumatera yang menciptakan pola belokan angin atau shearline.
Hal ini menyebabkan perlambatan massa udara (konvergensi) dan meningkatkan pembentukan awan hujan.
“Situasi ini mengakibatkan curah hujan tinggi dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. Potensi ini sangat perlu diantisipasi oleh masyarakat di wilayah Kepri, terutama yang berada di Kota Batam, Tanjungpinang, Bintan, Karimun, Lingga, Natuna, dan Anambas,” ujar Nizam Mawardi dalam keterangannya dilansir dari Antara, Rabu (19/3).
Nizam menekankan pentingnya masyarakat untuk bersikap siaga dan memperhatikan informasi cuaca terbaru.
“Kami mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca melalui aplikasi InfoBMKG atau menghubungi layanan informasi kami yang beroperasi 24 jam di nomor 0813-1470-7352. Jangan anggap remeh potensi hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor,” tambahnya.
Selain itu, potensi gelombang tinggi juga menjadi perhatian serius bagi pelayaran dan aktivitas di perairan Kepri.
Baca Juga: Batam Dihantam Puting Beliung: BMKG Beri Peringatan Dini
Berdasarkan prakiraan BMKG, tinggi gelombang mencapai 1,25 hingga 2,5 meter berpotensi terjadi di Perairan Lingga, Bintan, Batam, dan Karimun.
Sementara itu, gelombang yang lebih besar, yaitu setinggi 2,5 hingga 4,0 meter, dapat terjadi di Perairan Anambas dan Natuna. Kondisi ini tentu menjadi ancaman bagi nelayan dan operator kapal yang beraktivitas di wilayah tersebut.
Langkah Antisipasi dan Kesiapsiagaan
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepri, Andi Prasetyo, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi untuk menghadapi cuaca ekstrem ini.
“Kami telah berkoordinasi dengan aparat terkait dan masyarakat untuk memperkuat kesiapsiagaan. Khususnya di wilayah pesisir dan perairan, kami mengimbau nelayan dan operator kapal agar memperhatikan kondisi cuaca sebelum melakukan aktivitas,” jelasnya.
BPBD Kepri juga telah mengadakan simulasi evakuasi darurat di sejumlah wilayah pesisir yang dianggap rentan terdampak bencana.
Selain itu, pihak BPBD bekerja sama dengan aparat setempat untuk menyiapkan tempat-tempat evakuasi yang aman bagi masyarakat yang perlu mengungsi apabila situasi semakin memburuk.
Masyarakat yang bermukim di kawasan rawan bencana pun mulai mempersiapkan diri.
Warga Batam, Lina (38), mengaku telah mengamankan barang-barang berharga dan menyiapkan rencana evakuasi bila kondisi cuaca memburuk.
“Kami belajar dari kejadian angin puting beliung beberapa waktu lalu di Tiban, Sekupang. Kali ini, kami lebih waspada,” kata Lina.
Tak hanya masyarakat, pihak swasta juga ikut berperan dalam mendukung kesiapsiagaan ini.
Beberapa perusahaan di Batam bahkan telah menyiapkan prosedur keselamatan bagi pekerja mereka, terutama yang berada di lokasi rawan bencana. Sektor pariwisata pun turut menyesuaikan operasional mereka dengan kondisi cuaca terkini.
BPBD Kepri juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga keselamatan diri dan keluarga.
“Kami mengharapkan masyarakat dapat segera melaporkan jika terjadi kondisi yang mengancam keselamatan agar dapat segera ditangani. Kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam menghadapi situasi ini,” pungkas Andi Prasetyo.
Potensi cuaca ekstrem di Kepulauan Riau menjadi peringatan serius bagi seluruh pihak terkait.
Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan mengikuti perkembangan informasi cuaca yang diberikan oleh pihak BMKG untuk menghindari dampak buruk yang mungkin terjadi.
Berita Terkait
-
Batam Dihantam Puting Beliung: BMKG Beri Peringatan Dini
-
BMKG Peringatkan Banjir Rob di Kepri Terjadi hingga Akhir Maret, Ini Daerah Paling Terdampak
-
16 Atlet Muaythai Batam Bertarung di Vitka Gym, Ajang Pemanasan Menuju Porkot 2024
-
Dipasangkan Gerindra dengan Nyanyang Haris di Pilkada Kepri, Ini Tanggapan Ansar Ahmad
Terpopuler
- Erika Carlina Bikin Geger, Akui Hamil 9 Bulan di Luar Nikah: Ini Kesalahan Terbesarku
- Dipantau Alex Pastoor, 3 Pemain Timnas Indonesia U-23 yang Layak Dipanggil ke Senior
- 43 Kode Redeem FF Terbaru 18 Juli: Klaim Hadiah Squid Game, Outfit, dan Diamond
- 8 Mantan Pacar Erika Carlina yang Hamil di Luar Nikah, Siapa Sosok Ayah Sang Anak?
- 7 Pilihan Tablet dengan SIM Card untuk Kuliah, Spesifikasi Mumpuni Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Breaking News! Kevin Diks Cedera Lagi
-
12 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Kode Keras! Thijs Dallinga: Saya Tahu Situasi Timnas Sekarang
-
3 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 128 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Kisah Pangeran Arab "Sleeping Prince" Meninggal Dunia Usai 20 Tahun Koma
Terkini
-
BRI Ingatkan Nasabah Waspadai Phishing Demi Keamanan Transaksi Digital
-
BRImo SIP Padel League 2025: BRI Ajak Generasi Muda Aktif dan Terkoneksi
-
Apresiasi BRILiaN Way, Danantara: Transformasi Culture Perkuat Posisi BRI di Asia Tenggara
-
BRI Dukung Tim LKG Indonesia Berlaga di Gothia Cup, Piala Dunia Remaja
-
BRILiaN Way, Transformasi Culture Menuju One of The Most Profitable Bank in Southeast Asia