SuaraBatam.id - Balai Karantina Kepulauan Riau (Kepri) melalui Satuan Pelayanan (Satpel) Bandara Raja Haji Fiasabilillah (RHF) Tanjungpinang memfasilitasi ekspor 20.000 ekor ayam hidup ke Singapura pada hari Jumat (30/6/2024).
Ayam-ayam ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi di Singapura, salah satunya untuk diolah menjadi kuliner nasi ayam. Taufik menambahkan bahwa nilai ekonomis dari ekspor 20.000 ekor ayam hidup ini mencapai Rp1 miliar.
Saat ini, total produksi ayam hidup di Bintan mencapai 250.000 ekor per bulan dan ditargetkan akan meningkat menjadi 600.000 ekor per bulan. Selain diekspor, ayam-ayam ini juga memenuhi permintaan lokal di Kepri yang mencapai 15-20 ribu ekor per hari.
Pelepasan ekspor ini menandakan dimulainya kembali ekspor ayam hidup dari Kepri ke Singapura di tahun 2024. Kepala Satpel Bandara RHF Tanjungpinang, Dwi Sulistyono, mengatakan bahwa ekspor ini menunjukkan kualitas ayam ternak di Pulau Bintan, khususnya Kabupaten Bintan, telah memenuhi standar internasional.
"Hari ini, perdana di tahun 2024 kami bersama Japfa mengekspor ayam hidup ke Singapura," kata Kepala Satpel Bandara RHF Tanjungpinang, Balai Karantina Kepri Dwi Sulistyono usai acara pelepasan melepas ekspor ayam ke Singapura, dilansir dari Antara, 30 Juni 2024.
Sebelum diekspor, ayam-ayam tersebut telah melalui pemeriksaan kesehatan yang ketat oleh Balai Karantina Pertanian Kepri untuk memastikan keamanan dan kesehatannya.
Dwi berharap ekspor ayam hidup ini dapat dilakukan secara rutin dan berkelanjutan karena dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut, terutama Pulau Bintan.
Sementara itu, Kepala Produksi Komersial Japfa Area Sumbagut, Taufik Robina, menyampaikan bahwa ekspor ini merupakan yang keempat kalinya dilakukan oleh perusahaannya di Kabupaten Bintan.
Baca Juga: Lagi Musim Durian di Singapura, Penjual Tawarkan Gratis Sampai Diskon Gila-gilaan
Berita Terkait
-
Promo Superindo Hari Ini: 5 Desember, Belanja Hemat Daging Ayam hingga Diskon Beras Pulen
-
Indonesia Kembali Ekspor Udang Bebas Cesium-137 ke AS, Total Capai Rp949 Miliar
-
Neraca Perdagangan Surplus Selama 66 Bulan Beruntun, Apa Pemicunya?
-
Kemenkeu Klaim Ekonomi Indonesia Menguat, dari Permintaan Domestik hingga Kinerja Ekspor
-
Diperkuat 3 Pemain Klub Portugal, Skuad Muda Singapura Punya Ambisi Besar di SEA Games 2025
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam