
SuaraBatam.id - Singapura sedang menghadapi gelombang baru Covid-19 dengan peningkatan jumlah kasus dalam dua minggu terakhir, kata Menteri Kesehatan Ong Ye Kung pada 18 Mei.
"Kami baru mulai melihat gelombang ini meningkat," kata Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung pada 18 Mei, dilansir dari thestraitstimes.
"Saya memperkirakan puncaknya akan terjadi dalam dua hingga empat minggu ke depan, sekitar pertengahan hingga akhir Juni."
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan bahwa untuk mengantisipasi lonjakan ini, rumah sakit umum diminta untuk mengurangi operasi yang tidak mendesak.
Baca Juga: Hanya 1 Jam dari Batam, Olivia Rodrigo Gelar Konser Perdana di Singapura Oktober Ini!
Pasien yang kondisi kesehatannya cukup baik akan dipindahkan ke fasilitas perawatan transisi atau dirawat di rumah melalui layanan Mobile Inpatient Care @ Home.
Ong juga mendesak orang-orang yang berisiko tinggi terkena penyakit parah, seperti mereka yang berusia 60 tahun ke atas, yang memiliki kondisi medis tertentu, dan penghuni panti jompo, untuk segera mendapatkan dosis tambahan vaksin Covid-19 jika belum melakukannya dalam 12 bulan terakhir.
Baca juga:
Ini Sederatan Pejabat yang Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota Batam Melalui PDIP
Pemkot Batam Terapkan Tarif Parkir Berlangganan Mulai dari ASN
Baca Juga: Dekat dari Batam, Kim Ji Won Dikawal 3 Body Guard Saat Tiba di Singapura
Kemenkes melaporkan bahwa jumlah kasus Covid-19 pada minggu 5 hingga 11 Mei naik menjadi 25.900, dibandingkan dengan 13.700 pada minggu sebelumnya.
Rata-rata jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit setiap hari naik menjadi sekitar 250 dari 181 pada minggu sebelumnya.
Sementara itu, jumlah pasien yang masuk ICU tetap rendah, hanya tiga orang per hari dibandingkan dua orang pada minggu sebelumnya.
Ong memperingatkan bahwa jika jumlah kasus Covid-19 terus berlipat ganda, Singapura akan menghadapi 500 pasien di rumah sakitnya, angka yang masih bisa ditangani. Namun, jika jumlah ini berlipat ganda lagi, mencapai 1.000 pasien, maka sistem rumah sakit akan sangat terbebani.
Saat ini, tidak ada rencana untuk menerapkan pembatasan sosial atau tindakan wajib lainnya, karena Covid-19 dianggap sebagai penyakit yang harus dihadapi sehari-hari di Singapura. Namun, tindakan tambahan akan dipertimbangkan jika situasi memburuk.
Berita Terkait
-
Kasus Korupsi APD Covid-19, Pihak Swasta Divonis 11 Hingga 11,5 Tahun Penjara
-
Vonis Ringan Korupsi APD Kemenkes, Eks Kepala Pusat Krisis Kesehatan Dihukum 3 Tahun Penjara
-
Kasus Kembali Meledak di Jakarta, Pramono Anung: COVID-19 Urusan Menkes!
-
Asia Diguncang Covid-19: Bisakah Indonesia Pertahankan Status Aman?
-
Kasus Covid-19 Melonjak? Menkes Budi: Varian Baru Tidak Mematikan, Tapi...
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- Jay Idzes Akhirnya Pamerkan Jersey Biru Bergaris!
- Dear Erick Thohir! Striker Pencetak 29 Gol Keturunan Kota Petir Ini Layak Dinaturalisasi
- Kontroversi Bojan Hodak di Kroasia, Sebut Persib Bandung Hanya Tim Papan Bawah
- 7 Rekomendasi Mobil Murah dengan Sunroof, Harga mulai Rp 80 Jutaan
Pilihan
-
Hasil Timnas Indonesia vs China: Gol Ole Romeny Bawa Garuda Naik ke Peringkat 3 Grup C!
-
Mimpi Timnas Indonesia Terkubur! Gagal ke Piala Dunia 2026 Tanpa Playoff usai Australia Hajar Jepang
-
Bahlil Cabut Sementara IUP Tambang Nikel Anak Usaha Antam di Raja Ampat
-
Suporter Berlarian di GBK Jelang Timnas Indonesia vs China, Ada Apa?
-
3 Rekomendasi Moisturizer untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Kulit Kering Keriput Jadi Halus Lagi!
Terkini
-
Bocah di Batam Dianiaya Ayah Tiri, Ditemukan Terlantar di Rumah Sakit
-
ASN Tewas Usai Kencan 'Panas' dengan Wanita Muda di Hotel Karimun
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda
-
Inilah 5 Kebiasaan yang Membuat Tagihan Listrik Bisa Bengkak!