Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Senin, 25 Maret 2024 | 11:02 WIB
Ilustrasi: Cuaca Panas. (Pixabay Engin Akyurt)

SuaraBatam.id - Cuaca panas melanda Pulau Bintan dalam beberapa hari terakhir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Tanjungpinang menjelaskan bahwa fenomena equinox dan posisi matahari menjadi penyebab utama cuaca panas ini.

Equinox, yang terjadi dua kali setahun pada bulan Maret dan September, merupakan fenomena di mana matahari melintasi garis khatulistiwa. Hal ini menyebabkan penyinaran matahari di wilayah Bintan lebih tinggi dan intens, sehingga suhu udara pun meningkat.

"Untuk saat ini, suhu udara maksimum yang tercatat di Pulau Bintan mencapai 33,6 derajat Celcius," kata prakirawan BMKG Tanjungpinang Rizqi Nur Fitriani, dilansir dari Antara, 25 Maret 2024.

Baca juga:

Baca Juga: Kuotanya Terbatas, Ini Cara Mendapatkan Tiket Mudik Gratis Pelni dari Tanjungpinang

Tak Bisa Berpuasa, Ini Cara Raih Berkah Ramadan Bagi Wanita Datang Bulan

Ratusan Kendaraan Sudah Memesan, Ini Jadwal Pembelian Tiket Mudik Roro Secara Daring

Selain equinox, posisi gerak semu matahari yang saat ini berada tepat di ekuator juga memperparah cuaca panas di Bintan. Posisi ini membuat matahari berada lebih dekat dengan wilayah Bintan, sehingga panas matahari terasa lebih menyengat.

BMKG mencatat suhu udara maksimum di Pulau Bintan mencapai 33,6 derajat Celcius. Curah hujan di wilayah ini juga tergolong rendah pada bulan Maret 2024, yaitu berkisar antara 20 sampai 50 milimeter. Angin kencang di lapisan atas atmosfer pun turut menghambat pembentukan awan hujan.

Meskipun cuaca panas melanda, BMKG memprediksikan potensi hujan ringan secara tidak merata di Bintan dalam tiga hari ke depan. Masyarakat diimbau untuk tidak membakar sampah atau membuang puntung rokok sembarangan karena dapat memicu kebakaran.

Baca Juga: Puskesmas di Tanjungpinang Tetap Buka Selama Libur Lebaran, Ada yang 24 Jam

Load More