Scroll untuk membaca artikel
Riki Chandra
Kamis, 21 Maret 2024 | 14:15 WIB
Ilustrasi uang baru. (Freepik)

SuaraBatam.id - Bank Indonesia Perwakilan Kepulauan Riau (BI Kepri), menyiapkan uang baru sebesar Rp 2 triliun untuk kebutuhan Lebaran 2024. Angka meningkat 5,3 persen dibandingkan tahun 2023 yakni Rp 1,9 triliun.

Kepala Kantor Perwakilan BI Kepri, Suryono mengatakan, peningkatan jumlah uang baru untuk warga Kepri memperhitungkan angka asumsi makro.

Menurutnya, tren realisasi tahun-tahun sebelumnya secara historis, pertumbuhan ekonomi yang semakin baik, serta meningkatnya mobilitas masyarakat pada momen mudik Lebaran yang juga mendorong peningkatan kebutuhan uang kartal menjadi lebih tinggi dari tahun sebelumnya.

Suryono mengatakan, kebutuhan uang untuk momen Lebaran dipenuhi melalui layanan kas keliling BI, layanan penukaran uang bersama BI dan perbankan, serta layanan penukaran uang di 147 titik loket perbankan di seluruh Kepri.

"Masyarakat dapat layanan tersebut mulai tanggal 15 Maret-5 April 2024. Untuk mengetahui informasi jadwal layanan kas keliling BI dan tata cara penukaran uang, masyarakat dapat mengakses tautan https://pintar.bi.go.id," ujar Suryono, dikutip dari Antara, Kamis (21/3/2024).

Dia menjelaskan, selama periode Ramadan dan Idul Fitri, kebutuhan uang secara nasional diperkirakan meningkat menjadi Rp197,6 triliun atau naik 4,65 persen dibandingkan realisasi tahun 2023 yang sebesar Rp188,8 triliun.

"Untuk memfasilitasi kebutuhan tersebut, BI menyelenggarakan layanan penukaran di 499 titik dan pelayanan penukaran di perbankan seluruh 4.264 kantor bank/titik yang tersebar di seluruh Indonesia," kata dia lagi.

Menurut Suryono, melalui kegiatan Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (Serambi) 2024 merupakan bentuk kontribusi Bl dalam rangka menyambut peringatan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan wujud perhatian BI untuk memenuhi kebutuhan uang rupiah di masyarakat.

"Serambi 2024 juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berbelanja secara bijak sesuai dengan kebutuhan, berbelanja produksi dalam negeri, serta menabung dan berinvestasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi melalui rupiah," katanya.

Load More