SuaraBatam.id - Seekor anak gajah liar Sumatera mati usai kaki kanannya terlilit benang nilon hingga infeksi di Kabupaten Pelalawan, Riau, Selasa, 28 November 2023. Gajah jantan berusia 2 tahun itu memiliki berat 500 kilo mati setelah tim medis mencoba mengobati kakinya.
Diduga lilitan tali nilon itu sudah lama terpasang sehingga membuat luka sangat dalam hingga menyisakan persendian dan infeksi gajah tersebut.
Melansir Riauonline--jaringan suara.com, Kepala Bidang Teknis Balai Besar KSDA Riau, Ujang Holisudin mengatakan Balai Besar KSDA Riau menerima laporan kalau dirinya melihat individu anak Gajah liar (Elephas Maximus Sumatranus) tertinggal hingga terpisah dari kelompoknya diduga karena sakit.
"Selanjutnya, Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) BBKSDA Riau dari tenaga medis dan perawat Gajah bekerjasama dengan para pihak di lapangan melakukan tindakan medis pertama," ujar Ujang.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kepulauan Riau Hari Ini 24 November: Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang
Pihak BBKSDA dan Tim Medis melakukan pengobatan dengan memberikan obat antibiotik, antiinflamasi, vitamin dan infus hingga pemberian antidota sehingga gajah kembali sadar dan bergerak agresif.
"Hasil observasi tim medis diketahui bahwa kondisi kaki kanan Gajah di bagian persendian yang luka tersebut semakin merenggang karena otot dan tendornya sudah putus serta terlihat seperti akan lepas," terang Ujang.
Tim selanjutnya melakukan pemantauan dari jarak aman terdekat dan sekitar pukul 14.30 WIB, kelompok Gajah lainnya bergerak agak menjauh dari Gajah yang terluka dan seketika itu Tim mendekati anak Gajah yang sedang berendam.
Salah seorang Mahout pada tim berupaya mengarahkan agar Gajah naik ke darat. untuk dapat dilakukan pengobatan.
"Akan tetapi tidak berhasil dan Gajah tetap berendam serta mengeluarkan suara keras dan langsung merebahkan diri di dalam anak sungai tersebut.,"
Baca Juga: Upah Minimum Provinsi Kepri Tahun Depan Naik 3,76 Persen, Nominalnya Jadi Berapa?
"Melihat kondisi tersebut tim langsung turun ke anak sungai dan memeriksa Gajah tersebut dan ternyata Gajah sudah tidak bernafas (mati)," pungkasnya.
Atas kondisi tersebut langsung dilakukan nekropsi dengan hasil bahwa terdapat timbunan cairan pada paru-paru dan kematian diduga juga disebabkan karena kondisi Gajah sudah mengalami infeksi sehingga menyebabkan daya tahan tubuh menurun.
Berita Terkait
-
Awas! Stres dan Dehidrasi Bisa Picu Infeksi Saluran Kemih pada Pria
-
KPK: Kerugian Negara Akibat Korupsi Proyek Fly Over Simpang SKA Riau Mencapai Rp 60 M
-
Menghabiskan Waktu Liburan Bersama Keluarga di Watu Gajah Park Semarang
-
Gagal Penuhi Modal Minimum, OJK Cabut Izin Usaha PT Sarana Riau Ventura
-
Ini Ciri Infeksi HMPV yang Perlu Diwaspadai, Sudah Masuk Indonesia!
Terpopuler
- Bongkar Dalang Pagar Laut Tangerang, AGRA Sebut Jokowi Orang yang Paling Harus Bertanggung Jawab
- TNI AL Terjunkan Tank Amfibi Bongkar Pagar Laut di Tangerang, Said Didu: Ini Simbol Hadirnya Negara
- Beda Cara Jawab, Public Speaking Gibran Dibandingkan dengan Kholid Nelayan Banten: Malu sama Rakyat..
- Aset Hibah yang Diterima Mayor Teddy Tak Boleh Ditarik Lagi, Hukumnya Seperti Anjing Jilat Muntahnya
- Ragnar Oratmangoen dan Jay Idzes Permalukan Erik Ten Hag: Menang 2-1
Pilihan
-
Susunan Pemain Timnas Indonesia U-20 vs Jordania: Jens Raven Cedera, Ragil Tumpuan
-
Tawa Lepas Jokowi Usai Dikaitkan Kasus Pagar Laut: Investigasi Dong!
-
Kampung Rusia di Ubud Bali Ditutup, Bos Jerman Dipenjara
-
Danantara Mandek, Erick Thohir: Tunggu Saja!
-
Review We Are Cooking: Taste of Life, Game Simulasi Koki yang Menantang
Terkini
-
Inilah 5 Perbedaan Samsung Galaxy A55 5G dengan Samsung Galaxy A35 5G
-
Longsor di Batam, 13 Orang Dievakuasi, 4 Masih Dicari
-
Konsultan Keamanan Siber: Tak Ada Serangan Siber Ransomware pada Sistem Perbankan BRI
-
Membongkar Hoax Ransomware yang Dikaitkan dengan BRI
-
BRI Menjamin Keamanan Data dan Dana, Transaksi Tetap Normal