SuaraBatam.id - Sebanyak tiga kapal milik nelayan Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), ditangkap aparat Malaysia karena diduga memasuki perairan Malaysia tanpa izin, Selasa (14/11). Mereka dibawa ke Pelabuhan Serawak Malaysia.
Kepala Stasiun Badan Keamanan Laut (Bakamla) Natuna Kapten Ilham mengatakan kapal itu membawa dua orang Anak Buah Kapal (ABK) dan satu orang nakhoda.
Sementara Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad sedang berupaya membebaskan nelayan tersebut.
"Sedang kami urus melalui badan perbatasan dan juga Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kepri, masih proses," ujar Ansar di Batam Kepulauan Riau, Rabu.
Dia mengatakan sudah berkomunikasi dengan Konsulat Jenderal RI di Kuching yang berada di tempat sembilan orang nelayan tersebut ditahan, yakni di Serawak Malaysia, untuk mengetahui informasi lebih lanjut.
"Kami komunikasi dengan Konjen kita di sana. Itu kan di Serawak dan saya juga baru pulang dari sana. Saya terus mengikuti perkembangannya ini," katanya.
Menurutnya, dengan adanya hubungan baik antara Indonesia dengan Malaysia selama ini, bisa mempermudah pembebasan sembilan orang nelayan tersebut.
"Selama ini Malaysia banyak membantu kita, begitu juga sebaliknya. Mudah-mudahan bisa segera selesailah," kata dia. [antara]
Berita Terkait
-
Jadwal Timnas Voli Indonesia di SEA Games 2025, Misi Pertahankan Medali Emas
-
Indonesia Sukses Raih Emas di Kejuaraan Dunia Arung Jeram 2025
-
Kecewa Imbas Gagal, Malaysia Justru akan Lebih Sakit Jika Berhasil Lolos ke AFC U-17! Kok Bisa?
-
Jejak Harapan dari Ujung Negeri
-
Revitalisasi Kampung Nelayan di Tengah Gempuran Modernitas
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam