SuaraBatam.id - Di hari perayaan perempuan sedunia, dua jurnalis perempuan di Batam mengaku dihalang-halangi saat liputan pejabat perempuan, Wakil Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Marlin Agustina.
Tidak hanya dihalangi, jurnalis radio dan tv itu juga diminta menghapus rekaman video oleh oknum yang diduga rombongan wagub.
Berawal saat keduanya melakukan peliputan pembagian sembako murah Pemerintah Kota (Pemko) Batam, yang dilaksanakan di Pasar Aku Tahu, Seipanas, Batam, Rabu (8/3/2023).
Satu orang jurnalis perempuan W, sedang mem-video-kan Marlin Agustina ketika memberikan sambutan, tak lama didatang seorang laki-laki dan meminta videonya dihapus secara paksa.
Baca Juga: Lanjutan Laga BRI Liga I Indonesia, Bajol Ijo Targetkan Curi 3 Poin di Kandang Barito Putra
"Saya didatangi seorang oknum dan diminta hapus videonya, namun saya menolak," ujar W saat dihubungi suarabatam.id, Rabu 8 Maret 2023.
W sempat berdebat dengan oknum yang memaksanya menghapus video. Oknum itu beralasan perintah penghapusan video karena takut nantinya disalahgunakan.
Namun, W tetap membela diri bahwa ia tak mungkin melakukan hal tersebut karena pekerjaannya dilindungi UU.
W juga menegaskan bahwa ia bukan wartawan abal-abal dan medianya terdaftar di Dewan Pers.
Bahkan W mengancam bila terus didesak akan mengadukan ke aliansi jurnalis.
Baca Juga: Aji Santoso: Persebaya Bidik Posisi Enam Besar
"Ketika dia memaksa saya bilang, ku laporkan kau nanti ke aliansi jurnalis ya, apa hak hapus-hapus video orang, " terang W lagi.
Sementara, jurnalis perempuan seorang lagi terpaksa menghapus video live-nya karena lebih dulu dihadang oknum itu.
Beruntungnya W tidak jadi menghapus video itu usai acara. Sementara kata dia, oknum itu terus memantau gerak geriknya hingga acara selesai.
Kuat dugaan penghapusan video itu lantaran memuat kehadiran Wakil Gubernur Marlin Agustina di acara yang seharusnya dihadiri suaminya, Wali kota Batam, M. Rudi.
Sementara itu, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Batam, Fiska Juanda, sangat menyayangkan tindakan tersebut.
"Jurnalis dilindungi UU dalam bekerja. Sementara acara tersebut terbuka untuk publik jadi sah-sah saja diberitakan jurnalis, perlu dipertanyakan apa alasan mendesak untuk menghapus video itu?," ujarnya singkat.
Berita Terkait
-
Mitsubishi Fuso Masih Dominasi Pasar Mobil Niaga di 2024
-
Kini Mulai Muncul Lagi, Adab Gus Miftah saat Bagi-Bagi Duit ke Santri Jadi Sorotan
-
Kunto Aji Jawab Kemungkinan Konser Urup Digelar di Kota Lain
-
Kunto Aji Sengaja Gelar Konser Urup 1 Januari, Sediakan Alternatif Bagi yang Tak Suka Pesta Malam Tahun Baru
-
Cara Tengil Gus Miftah Jawab Tudingan Pengajiannya Sepi Usai Hina Pedagang Es Teh
Terpopuler
- Jairo Riedewald: Saya Tidak Bisa...
- Gibran Disebut Ikut Selamatkan Warga Los Angeles saat Kebakaran, Netizen: Nyelamatin IPK Aja Nggak Bisa
- Jairo Riedewald: Saya Cuma Kelinci Percobaan
- Thom Haye Bicara Potensi Dilatih Patrick Kluivert: Sulit...
- Patrick Kluivert: Mees Hilgers, Calvin Verdonk, dan Jay Idzes
Pilihan
-
Justin Kluivert Cetak Hattrick di Liga Inggris: Siap Ikut Bapak ke Indonesia
-
Wajah Eliano Reijnders Hampir Tercoreng di Momen Bersejarah, Sosok Ini Jadi Penyelamat
-
Pemain Keturunan Bisa Kena! 3 Bek Tengah yang Terancam Didepak Kluivert dari Timnas Indonesia
-
5 Pemain Keturunan Belanda yang Paling Menyita Perhatian di Liga Indonesia
-
Hino Keluhkan Banjir Truk China di Indonesia
Terkini
-
Longsor di Batam, 13 Orang Dievakuasi, 4 Masih Dicari
-
Konsultan Keamanan Siber: Tak Ada Serangan Siber Ransomware pada Sistem Perbankan BRI
-
Membongkar Hoax Ransomware yang Dikaitkan dengan BRI
-
BRI Menjamin Keamanan Data dan Dana, Transaksi Tetap Normal
-
Natal Romantis di Batam? Ada Paket Lengkap di Hotel Santika!