Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Jum'at, 16 Desember 2022 | 17:46 WIB
RSKI Covid-19 di Pulau Galang, Kota Batam. (Foto: ist)

SuaraBatam.id - Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Galang, Kota Batam rencananya akan ditutup tahun ini.

Namun, relawan yang masih menempati tempat itu memilih bertahan sebelum insentif mereka dibayarkan.

Dikutip dari Batamnews, Perwakilan relawan RSKI Galang, dr Alhamzah mengatakan insentif relawan tidak dibayar sejak bulan April 2022.

“Kami pilih tetap bertahan dulu, sampai uang insentif kami diberikan,” ujarnya, Jumat (16/12/2022).

Baca Juga: Temu Kangen Mantan Aktivis 98, Bung Elmo: Masyarakat Butuh Pemimpin Visioner dan Berwawasan Internasional

Menurutnya, sebagai relawan berasal dari luar daerah. Ia akan mengupayakan agar insentif uang makan dapat diselesaikan.

“Nanti kalau sudah pada pulang ke daerah asalnya, sudah tidak sempat untuk memperjuangkannya,” kata dia.

Besaran insentif uang makan per bulannya mencapai Rp 2,5-3 juta. Jika dikalkulasikan selama 9 bulan, maka bisa mencapai kurang lebih Rp 20 juta.

Sebelumnya insentif uang makan tidak dicairkan sejak awal tahun 2022. Namun beberapa waktu lalu, insentif uang makan selama 3 bulan dicairkan karena telah ada pemberitaan yang cukup viral.

“Tapi baru 3 bulan saja, bulan April hingga sekarang belum ada kejelasan,” katanya.

Baca Juga: Kendaraan Listrik Dapatkan Insentif, Ini Manfaat untuk Indonesia Bila Percepat Masa Transisi Elektrifikasi


Nasib Relawan bila RSKI ditutup

Setelah RSKI Galang ditutup, dan jika insentif uang makan mereka dicairkan mereka akan kembali ke institusi asal.

Tim medis di RSKI Galang bukan hanya dari instansi TNI atau Kemenkes RI, sehingga relawan yang tak punya pekerjaan akan kembali menganggur.

Load More