
SuaraBatam.id - Sebuah survei dari Populix ditujukan untuk mengetahui bagaimana gejala gangguan mental yang dihadapi orang Indonesia.
Survei ini melibatkan 1.005 responden pria dan wanita dengan rentang usia 18 hingga 54 tahun. Hasil survei terangkum dalam Indonesia’s Mental Health State and Access to Medical Assistance.
"Survei kami menunjukkan bahwa 52 persen masyarakat Indonesia, terutama perempuan berusia 18-24 tahun, menyadari bahwa mereka memiliki gejala gangguan kesehatan mental, baik dalam bentuk gejala ringan maupun berat," kata Co-Founder dan COO Populix, Eileen Kamtawijoyo.
Melansir herstory, dari hasil survei, perubahan suasana hati yang cepat atau mood swing merupakan gejala yang paling sering dialami orang Indonesia. Tercatat 57% responden memilih gejala tersebut yang mereka alami selama enam bulan terakhir.
Baca Juga: Inilah Cara Mengatasi Gangguan Mental atau Mental Illness
Gejala gangguan kesehatan mental lainnya adalah perubahan kualitas tidur atau nafsu makan dengan 56 persen, rasa lelah yang signifikan dan energi menurun 42 persen, ketakutan atau kegelisahan yang berlebihan 40 persen.
Lalu ada merasa bingung, pelupa, sering marah, mudah tersinggung, cemas, kesal, khawatir, dan ketakutan yang tidak normal dengan 37 persen responden.
Sebanyak 35 persen responden pun merasa kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi, penarikan diri dari lingkungan sosial 30 persen, serta ketidakmampuan untuk mengatasi stres atau masalah sehari-hari 26 persen.
Beberapa responden juga merasakan gejala dalam tingkat yang lebih parah, seperti mengalami nyeri yang tidak dapat dijelaskan dengan 13 persen, marah berlebihan dan rentan melakukan kekerasan 10 persen.
Kemudian, berteriak atau berkelahi dengan keluarga dan teman-teman 9 persen, ingin melukai diri sendiri 9 persen, dan mencoba bunuh diri dengan 6 persen.
Baca Juga: 4 Gangguan Mental yang Kerap Dialami Pekerja Kantoran, Waspada!
Dari berbagai gejala gangguan kesehatan mental tersebut, sebanyak 42 persen responden mengalami gejala-gejala itu setidaknya dua hingga tiga kali dalam seminggu (42 persen).
- 1
- 2
Berita Terkait
-
5 Teknik Psikoterapi untuk Menangani Gangguan Mental, Ciptakan Coping Mechanism Sehat
-
Awas! Diet Ketat Bisa Picu Stres Eating dan Gangguan Mental, Ini Penjelasan Dokter
-
Firdaus Oiwobo Disebut Alami PTSD, Kenali Gejala dan Penyebabnya
-
Mengenal OCD yang Diderita Marcella Zalianty, sampai Bawa Sendok ke Restoran
-
Miris! 3 dari 10 Pelajar Jakarta Terindikasi Alami Gangguan Mental: Ogah Curhat ke Guru BK
Terpopuler
- Selamat Tinggal Denny Landzaat, Bisa Cabut dari Patrick Kluivert
- Hercules Minta Maaf ke Jenderal Sutiyoso, Tapi Tidak ke Gatot Nurmantyo: Saya Tak Takut Sama Anda!
- CEK FAKTA: Link Rekrutmen Koperasi Desa Merah Putih, Gaji Capai Rp8 Juta
- Bela Sutiyoso Dihina Bau Tanah, Gatot Nurmantyo Skakmat Hercules: Kamu Itu Preman Berkedok Ormas!
- 5 Motor Bekas Murah Harga Rp2 Jutaan: Semurah Sepeda Listrik, Mesin Bandel
Pilihan
-
Kabar Baik! Pemprov Jatim Hapus Syarat Usia di Lowongan Kerja, Buka Peluang untuk Semua
-
Dilepeh Ajax, Simon Tahamata Kirim Sinyal Mau Jadi Dirtek Timnas Indonesia?
-
Tunda Pesta Juara Persib! Malut United Bongkar Cara Jinakkan Maung Bandung
-
Bali Blackout, Update Terkini Listrik di Pulau Dewata Padam
-
Sekolah Perintis Peradaban Magelang: Mengajar Anak Menjadi Tuan atas Diri Sendiri
Terkini
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda
-
Inilah 5 Kebiasaan yang Membuat Tagihan Listrik Bisa Bengkak!
-
Mantri Perempuan BRI Ini Refleksikan Semangat Kartini: Tanpa Lelah Berdayakan Pengusaha Mikro
-
Rayakan Hari Kartini, BRI Perkuat Komitmen pada Kesetaraan Gender, Berdayakan Kaum Perempuan