SuaraBatam.id - Junta militer Myanmar disebut telah melakukan serahan udara terhadap pertunjukan musik di Kachin.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengecam aksi terebut.
Kecaman itu disampaikan dalam pertemuan para Menlu Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Jakarta pada Kamis (27/10/2022) saat membahas krisis Myanmar.
“Serangan yang dilakukan oleh junta militer Myanmar pada saat pelaksanaan konser musik di Kachin harus dikecam dan tidak dapat diterima,” kata Retno Marsudi.
Indonesia juga mendesak junta Myanmar untuk segera menghentikan segala bentuk kekerasan yang telah memakan banyak korban jiwa saat mengungkapkan keprihatinannya atas meningkatnya kekerasan di Myanmar sejak kudeta militer pada Februari 2021 lalu.
“Tindakan kekerasan sekali lagi harus segera dihentikan. Indonesia menyampaikan agar pesan ini harus segera disampaikan kepada Tatmadaw,” tutur Retno, mengacu pada sebutan bagi Angkatan Bersenjata Myanmar.
Serangan udara pada Minggu malam (23/10/2022) di Negara Bagian Kachin, Myanmar utara, menewaskan sedikitnya 50 warga sipil, termasuk penyanyi dan pejabat pasukan minoritas etnik Kachin Independence Army (KIA).
KIA telah berjuang untuk mendapatkan otonomi lebih besar bagi warga Kachin selama enam dekade.
Kelompok itu mendukung penentangan terhadap kekuasaan militer pasca kudeta tahun lalu, ketika para jenderal menggulingkan pemerintah sipil terpilih yang dipimpin peraih Nobel, Aung San Suu Kyi.
Baca Juga: Kecam Serangan Udara Militer Myanmar ke Konser Musik, Menlu: Kekerasan Harus Segera Dihentikan
Menurut KIA, serangan itu menargetkan perayaan ke-62 pembentukan sayap politik mereka. Mereka mengatakan bahwa serangan itu harus dianggap sebagai kejahatan perang.
Di lain pihak, militer Myanmar mengeklaim pasukannya merespons penyergapan dan serangan lain yang dilakukan oleh KIA serta kelompok-kelompok bersenjata.
Myanmar terjebak dalam lingkaran kekerasan sejak militer melengserkan pemerintahan Suu Kyi. Gerakan oposisi, yang beberapa di antaranya bersenjata, bermunculan di seluruh negeri. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Myanmar vs Filipina Digelar Lebih Dulu, Indra Sjafri Punya Kesempatan Pantau Rival
-
Jadwal Terbaru Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025, Filipina Jadi Lawan Perdana
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
'Tangan Ikut Berlumuran Darah', Alasan Sipil ASEAN Tolak Komnas HAM Myanmar di Forum Jakarta
-
Wawancara Eksklusif: Suara dari Myanmar Jurnalis Melawan di Tengah Represi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam