Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Rabu, 26 Oktober 2022 | 13:17 WIB
Ilustrasi gagal ginjal. (Freepik)

SuaraBatam.id - Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Mohammad Syahril mengatakan Pemerintah telah mendatangkan Fomepizole sebanyak 26 vial dari Singapura dan 16 vial dari Australia, sebagai obat gagal ginjal akut.

"Selanjutnya akan mendatangkan ratusan vial dari Jepang dan AS, total sekitar 200 vial," jelas Syahril dalam konferensi pers, Selasa (25/10/2022), dikutip dari herstory.

Obat tersebut nantinya akan didistribusikan ke rumah sakit rujukan pemerintah di seluruh Indonesia.

Lebih lanjut, Dokter Syahril juga mengatakan bahwa fomepizole dinilai ampuh untuk mengobati gagal ginjal akut pada anak.

Baca Juga: Ombudsman Temukan Potensi Maladministrasi di Kasus Gagal Ginjal Akut, Kemenkes dan BPOM Harus Evaluasi

Baru-baru ini, kasus gagal ginjal akut misterius pada anak mengalami kenaikan yang cukup drastis.

Menurut Mohammad Syahril, per tanggal 24 Oktober angkanya mencapai 255 dan tersebar di 26 provinsi.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 143 anak meninggal atau sekitar 56 persen. Untuk menanggulanginya, pemerintah akan mendatangkan obat antidotum merek Fomepizole dari AS dan Jepang.

Saat ini, sebanyak 10 dari 11 anak yang mengalami gagal ginjal akut yang dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) terus mengalami perbaikan secara klinis setelah mengonsumsi obat tersebut.

"Tidak ada kematian dan perburukan lebih lanjut. Anak tersebut sudah mulai dapat mengeluarkan urine dan dari hasil pemeriksaan laboratorium, kadar etilen glikol dari 10 anak tersebut sudah tidak terdeteksi," jelasnya.

Baca Juga: Pakar Ungkap Penyebab Utama Gagal Ginjal Akut dan Sarankan Lebih Banyak Konsumsi Air Putih

Sementara itu, pemerintah tidak menetapkan gagal ginjal akut misterius yang menyerang pada anak sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) lantaran hingga saat ini belum ditemukan penyebab gagal ginjal itu sendiri.

Oleh sebab itu, pemerintah menghimbau kepada semua orang tua yang memiliki anak usia di bawah 18 tahun, khususnya balita agar tetap waspada dan menjaga kesehatan.

Load More