
SuaraBatam.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan kunjungan wisatawan mancanegara mencapai target yaitu 1,8 juta pada awal September 2022.
selama tiga bulan ke depan, pemerintah bisa mencapai ambang batas tengah dan atas dari target kunjungan wisatawan mancanegara antara 1,8 juta sampai 3,6 juta.
"Capaian target kunjungan wisman pada Agustus 2022 mencapai 276 persen, sedangkan capaian target kunjungan wisman pada Januari-Agustus mencapai 148 persen terhadap target batas bawah (1,8 juta). Saat ini berarti capaian target kunjungan wisman tahun 2022 sudah mencapai 96,1 persen terhadap target batas bawah (1,8 juta) namun baru mencapai 48,1 persen terhadap target batas atas (3,6 juta)," kata Menparekraf Sandiaga dalam "Weekly Brief With Sandi Uno", Senin (18/10/2022), dikutip dari wartaekonomi---jaringan suara.com.
Sandiaga menjelaskan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia melalui pintu masuk utama pada Agustus 2022 mencapai 510,25 ribu kunjungan, naik signifikan 28.727,46% dibandingkan dengan kondisi Agustus 2021. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, jumlah kunjungan wisman pada Agustus 2022 juga mengalami peningkatan sebesar 6,98 persen.
Baca Juga: 1,8 Juta Wisman Kunjungi Indonesia Hingga September 2022
"Dari Januari hingga Agustus 2022, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia melalui pintu masuk utama mencapai 1,73 juta kunjungan, naik 2.028,65% dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2021. Urutan wisman terbanyak menurut kebangsaan pada periode Januari-Agustus adalah Australia, Singapura, Malaysia, India, dan Amerika Serikat," kata Menparekraf.
Lebih lanjut, Menparekraf menjelaskan saat ini pemerintah Indonesia tengah fokus meningkatkan quality tourism, dengan tujuan meningkatkan lama tinggal, pendapatan, dan pengalaman wisatawan selama berkunjung ke Indonesia yang akan disesuaikan dengan peningkatan amenitas, atraksi, dan penerapan CHSE di destinasi wisata.
Selain itu, pemerintah terus menggencarkan promosi dan menjaring wisatawan berkualitas dari berbagai negara di dunia guna meningkatkan manfaat ekonomi bagi masyarakat Indonesia melalui sektor pariwisata.
Beberapa negara yang menjadi target program promosi, yakni Inggris, Prancis, Rusia, Belanda, Jerman, Uni Emirat Arab, Saudi Arabia, Singapura, Malaysia, China, Jepang, Korea Selatan, India, dan Australia.
Pemerintah juga menyasar negara lain dengan pertimbangan tingkat perekonomian negara, pendapatan penduduk, siklus outbound, ASPA (Average spending per Arrival) yang bertujuan untuk menggali dan menggarap potensi ceruk pasar yang ada.
Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Buktikan ADWI Menjadi Program yang Tepat Sasaran dan Tepat Manfaat
"Kami mengadopsi strategi dalam menggarap quality tourism, jadi tidak hanya fokus pada angka-angka kedatangan tapi juga bagaimana kualitasnya," kata Menparekraf.
Sementara itu, Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya, menyampaikan menurut data dari Amadeus yang dirilis dari Global Distribution System, yang mengambil data dari online travel agent, conventional travel agent, menunjukkan adanya intensi yang tinggi dari beberapa market yang belum memiliki penerbangan langsung dari Indonesia.
"Hal ini memberikan indikasi bahwa persepsi Indonesia ini sudah ada di market, jadi seperti di Amerika jadi data search volume tentang Indonesia itu mencapai 261 juta, jadi search orang mencari destinasi Indonesia, kemudian diikuti oleh Australia mencapai 187 juta, Inggris 161 juta, Jerman 121 juta, dan top five kelima adalah Prancis, minat ini sudah terlihat dari market," kata Nia.
Pada kesempatan tersebut, Menparekraf juga mendorong wisatawan nusantara agar memanfaatkan cuti bersama dengan merencanakan berwisata di Indonesia.
Pemerintah telah menetapkan Libur Nasional dan Cuti Bersama sebanyak 24 hari, terdiri atas 16 Hari Libur Nasional dan 8 hari Cuti Bersama, yang diharapkan memberi dampak signifikan terhadap kebangkitan sektor pariwisata dan penciptaan lapangan kerja.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memanfaatkan cuti bersama dengan merencanakan berwisata di Indonesia aja dan direncanakan jauh-jauh hari sebelumnya. Healing, refreshing, benerin feeling tanpa bikin kantong kering, apalagi kepala pening, datanglah ke desa wisata yang belakangan ini menjadi tren di kalangan turis milenial, yang lokasinya tidak jauh sekitar 200 km - 250 km,” kata Menparekraf.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Jakarta Tampil di Seoul International Travel Fair 2025: Ada Destinasi Wisata Kelas Dunia di Ibukota!
-
Curug Pangeran, Di Balik Keindahan Alam Ada Sebuah Mitos yang Beredar
-
4 Destinasi Wisata Hidden Gem di Raja Ampat, Lokasi Masih Asri dan Terawat
-
Curug Balong Endah, Pesona Air Terjun dengan Kolam Cantik di Bogor
-
Weekend Seru Tanpa Keluar Kota? Jelajahi Wisata Arcade dengan Sentuhan Artistik di Sini!
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah dari Merek Underrated: RAM hingga 12 GB, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
9 Mobil Bekas Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta: Nyaman, Siap Angkut Banyak Keluarga
-
5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
Terkini
-
Bocah di Batam Dianiaya Ayah Tiri, Ditemukan Terlantar di Rumah Sakit
-
ASN Tewas Usai Kencan 'Panas' dengan Wanita Muda di Hotel Karimun
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda
-
Inilah 5 Kebiasaan yang Membuat Tagihan Listrik Bisa Bengkak!