Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Jum'at, 14 Oktober 2022 | 15:57 WIB
Inflasi - Pengeritan Inflasi, Dampak, dan Penyebab (Istimewa)

SuaraBatam.id - Inflasi di Singapura telah mendekati level tertinggi 14 tahun. Bank sentral Singapura pada Jumat kan memperketat kebijakan moneter untuk keempat kalinya tahun ini.

Melansir Antara, Otoritas Moneter Singapura (MAS), pada pertemuan kebijakan yang dijadwalkan, mengatakan akan memusatkan kembali titik tengah dari pita kebijakan nilai tukar yang dikenal sebagai Nilai Tukar Efektif Nominal, atau S$NEER.

MAS telah membuat dua langkah pengetatan di luar siklus tahun ini, pada Januari dan Juli, karena inflasi di negara kota itu tetap tinggi. Ini merupakan pengetatan putaran kelima sejak Oktober lalu.

Tingkat inflasi inti – ukuran harga yang disukai bank sentral – naik menjadi 5,1 persen pada Agustus dalam basis tahun ke tahun. Inflasi inti berada di 4,8 persen pada Juli.

Baca Juga: CEO JPMorgan Peringatkan Kenaikan Inflasi Hingga Resesi Ancam Ekonomi Dunia

MAS mengatakan inflasi inti kemungkinan akan tetap sekitar 5,0 persen untuk sisa tahun 2022, dan hingga awal 2023.

Produk domestik bruto (PDB) Singapura naik 4,4 persen pada Juli-September pada basis tahun-ke-tahun, menurut perkiraan pendahuluan dari Kementerian Perdagangan dan Industri yang juga dirilis pada Jumat.

Pada basis penyesuaian musiman kuartal-ke-kuartal, PDB meningkat 1,5 persen pada Juli-September. [antara]

Load More