Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Rabu, 05 Oktober 2022 | 18:53 WIB
Tembakan gas air mata ke arah tribun penonton di Kanjuruhan Malang [Twitter]

SuaraBatam.id - Buntut kekacauan yang menewaskan ratusan suporter Arema di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022), Kepala Kantor YLBHI LBH Pos Malang, Daniel Alexander Siagian, serukan Polri harus direformasi birokrasi

Tujuannya kata dia untuk memutus tindakan represif aparat kepolisian dan masih ditemukan bentuk kekerasan yang terlegitimasi melalui insiden kemanusiaan di Kanjuruhan beberapa waktu lalu.

"Kita menegaskan, pertama pentingnya reformasi Polri ini sebagai salah satu upaya untuk memutus belenggu kekerasan, bahwa di tubuh aparat keamanan kita masih terjadi yang namanya bentuk-bentuk kekerasan yang sampai hari ini justru semakin terlegitimasi," jelas Daniel pada saat konferensi pers virtual, Rabu (5/10/2022) kemudia dikutip dari Wartaekonomi--jaringan suara.com.

Dengan demikian, Daniel menegaskan bahwa Polri perlu mereformasi tubuhnya secara tegas dan signifikan. Lebih lanjut, dia menyebut insiden kerusuhan di Kanjuruhan bukan sekadar kejadian biasa sebab korban meninggal yang tercatat sudah mencapai ratusan.

Baca Juga: Jenderal Dudung: Banyak Prajurit TNI Bantu Selamatkan Aremania di Tragedi Kanjuruhan

"Ada sekian ratus korban jiwa yang hari ini terluka, hari ini meninggal dunia, yang kami pribadi di lapangan menyaksikan sendiri bagaimana ketika kita ke keluarga korban, ketika kita ke teman korban, ke saksi-saksi yang lain, ke saksi korban, tidak ada yang membantah bahwa hal ini merupakan kecelakaan biasa," tegasnya.

Sementara itu, korban selamat dalam insiden kemanusiaan Kanjuruhan, UJ, menegaskan dalam kejadian tersebut, aparat keamanan melakukan pencegahan pada saat para suporter Arema digotong menuju ke mobil ambulans yang terparkir di sisi lapangan.

"Saya tegaskan, iya. Saya lihat dengan mata kepala saya sendiri dalam jarak itu kurang lebih, karena tribun VIP itu seperti tangga, saya di posisi pintu masuk tengah, jadi sangat jelas, bahkan gerakan dari atas itu sangat jelas," jelasnya.

Dia juga mengaku menyaksikan sendiri korban meninggal yang terbaring di lantai dengan kondisi wajah yang tertutup kardus. Sementara beberapa korban luka, kata dia, duduk dengan mengipasi dirinya dengan kardus yang ada.

Baca Juga: Jokowi Beri Santunan Sebesar 50 Juta Korban Tragedi Kanjuruhan

Load More