Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Selasa, 04 Oktober 2022 | 15:56 WIB
Pompong atau Pancung Merupakan Transportasi Utama Warga Batam dan Belakangpadang Untuk Beraktifitas yang Kini Mengalami Kenaikan Tarif (suara.com/partahi)

SuaraBatam.id - Badan Pusat Statistik (BPS) kembali merilis kenaikan inflasi (penaikan harga), untuk September 2022 yang mengalami peningkatan hingga 1,06 persen.

Pada peningkatan inflasi di bulan September ini, BPS mencatat Kota Batam, dan Tanjungpinang menjadi penyumbang tertinggi perihal kenaikan harga ini.

Kepala BPS Provinsi Kepri, Darwis Sitorus menyebutkan bahwa Kota Batam menjadi penyumbang terbesar dengan angka 1,08 persen dan diikuti Tanjungpinang dengan menyumbang 0,92 persen.

Darwis juga menerangkan, dari seluruh faktor pendukung inflasi, kenaikan tarif transportasi menjadi penyumbang utama sebesar 6,98 persen.

Baca Juga: Hasto Kristiyanto Datang ke Batam, Terkait Laporan Pencemaran Nama Baik?

"Kelompok transportasi naik 6,98 persen," ungkapnya, Selasa (4/10/2022).

Selain itu, BPS juga mencatat bahwa Kepri mengalami inflasi tahunan sebesar 6,79 persen.

"Sementara, Inflasi tahun kalender Januari hingga September 2022 sebesar 4,96 persen," lanjutnya.

Menanggapi kenaikan nilai inflasi ini, Ketua Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin meminta Ansar mempercepat penyaluran BLT subsidi BBM kepada masyarakat nelayan, ojek online dan angkot.

Penyaluran BLT yang cepat akan membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga pasca pengumuman kenaikan harga BBM subsidi.

Baca Juga: Inflasi Mengganas Pasca Kenaikan Harga BBM Bersubsidi, Menko Airlangga : Tekanan Inflasi Masih Bisa Kita Tahan

"Harga tiket kapal udah naik, tarif angkot juga naik, kebutuhan pokok juga naik, BLT satu-satunya yang bisa menyelamatkan masyarakat," katanya.

Load More