SuaraBatam.id - Singapura mengimpor pisang kepok dari Indonesia dengan nilai kontrak Rp37,44 miliar. Pisang tersebut didatangkan dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan aka ekspor ke negeri Singa itu selama dua tahun.
"Kamis kemarin sudah dikapalkan ke Singapura sebanyak 60 ton pisang kepok. Ini merupakan ekspor pisang perdana dalam kaitan kontrak kerja tersebut," ujar Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Provinsi Kaltim Siti Farisya Yana di Samarinda, Jumat.
Setelah pengapalan perdana pada 29 September kemarin, selanjutnya setiap 15 hari sekali pisang dari Kaltim akan dikirim ke Singapura antara 40 ton hingga 60 ton per kirim hingga tahun 2024, atau hingga mencapai total Rp37,44 miliar.
Pengiriman pisang tersebut dilakukan setelah sebelumnya dilakukan kesepakatan antara perusahaan di Singapura dengan gabungan kelompok tani (gapoktan) di Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
Kesepakatan itu berupa nota kesapahaman alias Memorandum of Understanding (MoU) antara Benelux Floris & Food Pte bersama Gapoktan Berkah Bersatu Kaubun (BBK) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), dilakukan pada 16 Juni 2022 di Batam, Kepulauan Riau.
Dalam MoU tersebut antara lain disepakati lama kontrak adalah dua tahun, mulai 2022 hingga 2024 dengan nilai kontrak mencapai Rp37,44 miliar, kemudian kontrak dapat diperpanjang jika masa kontrak telah habis dan hubungan keduanya saling menguntungkan.
Ia mengatakan bahwa untuk kualitas pisang sebelum diekspor tentu harus berstandar internasional dan sesuai yang diinginkan oleh perusahaan, sedangkan untuk sertifikasinya dilakukan oleh DPTPH Provinsi Kaltim.
Kesepakatan kontrak tersebut terjadi ketika pihaknya mengikuti pameran dalam rangka Indonesia Tourism and Trade Invesment Expo Batam, digelar di Nagoya Hill Shopping Mall Batam, pada 16-19 Juni 2022.
Ia juga mengatakan, sebelumnya Kaltim pernah melakukan ekspor pisang pada 2016, tapi kemudian tidak berlanjut karena adanya serangan penyakit jamur pisang, sehingga pihaknya kemudian membuka jaringan bisnis lagi untuk melanjutkan ekspor pisang yang pernah terhenti. [antara]
Berita Terkait
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Kocak! Pesona Pevoli Singapura Bikin Heboh SEA Games 2025, Fans Vietnam Sampai Lupa Diri
-
Perjanjian Dagang Terancam Batal, ESDM Tetap Akan Impor Migas AS
-
RI Masih Bergantung Impor BBM dari Afrika Hingga Timur Tengah
-
Krisis BBM SPBU Swasta, Akankah Terulang Tahun Depan?
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Wakil Kepala BGN Wanti-wanti Dapur MBG yang Tak Sesuai Standar
-
Batam Siapkan 30 Dapur MBG untuk Wilayah 3T di Kepri
-
SPPG di Aceh Beralih ke Bahan Baku Lokal dan Briket Batu Bara
-
Mitra, Yayasan dan SPPG Harus Bekerja Sama Demi Kesuksesan Program MBG
-
Ratusan SPPG di Aceh Jadi Dapur Umum, Salurkan 562.676 Porsi ke Korban Banjir