SuaraBatam.id - Perusahaan telekomunikasi Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) telah mengumumkan secara pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada ratusan karyawannya.
Karyawan tersebut berasal dari berbagai departemen dan wilayah di Indonesia pada Jumat, 23 September 2022.
Indosat beralasan langkah itu diambil akibat akibat merger antara Indosat dan H3I.
Namun, pihak manajemen Indosat tidak ingin menyebut peristiwa ini sebagai pemutusan hubungan kerja (PHK). Tetapi, mereka menggunakan istilah rightsizing.
Baca Juga: Deretan Fakta PHK Karyawan Indosat: Penyebab hingga Jumlah Pesangon Miliaran Rupiah
Istilah tersebut mengacu pada rencana bisnis baru pasca merger kedua perusahaan untuk menyesuaikan jumlah karyawan dengan kebutuhan perusahaan.
"Sebagian besar karyawan yang terkena dampak telah menerima dengan baik inisiatif rightsizing. Inisiatif ini pun berjalan lancar sesuai rencana. Proses ini sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku dan telah ditinjau dengan cermat untuk memastikan bahwa hal itu dilakukan secara objektif dan adil," kata Director & Chief of Human Resources Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Irsyad Sahroni, di dalam keterangan resmi Indosat, dikutip dari Suara.com pada Selasa, 27 September 2022.
Manajemen Indosat menambahkan, karyawan yang terkena PHK akan menerima kompensasi sebesar 37 kali bahkan 75 kali lipat dari gajinya. Nilai ini jauh melebihi ketentuan hukum yang berlaku.
"Lebih dari 95% karyawan yang terdampak telah menerima penawaran rightsizing. Sedangkan, sebagian kecil sisanya masih mempertimbangkan tawaran tersebut," ujar Irsyad.
Sebelumnya, warga digemparkan dengan berita e-commerce Shopee yang melakukan efisiensi pada perusahaannya dengan PHK 180-an karyawannya.
Baca Juga: 5 Fakta PHK Indosat, Pesangon Miliaran Rupiah Model Baru Bisnis Usaha
Berita Terkait
-
Kronologi Dewi Soekarno Didenda Pengadilan Jepang Rp3 Miliar Gegara Pecat Karyawan
-
Bisnis Lesu, Starbucks PHK Karyawan Mulai Maret 2025
-
Merger Honda dan Nissan Dalam Kondisi Tidak Baik-baik Saja Dampak Aliansi Renault-Mitsubishi
-
Desakan Honda sebelum Merger: Nissan Wajib Lepas dari Cengkeraman Renault?
-
Berat! Ternyata Ini Syarat agar Nissan Bisa Merger dengan Honda
Terpopuler
- Lex Wu Tanggapi Pembelaan Deddy Corbuzier Soal MBG: Dulu Loe Bukan...
- Ditegur Warga LA Tak Punya Empati Ngonten di Lokasi Kebakaran, Uya Kuya: Kami Diizinkan FBI
- Pemain Keturunan Pamit dari Timnas Indonesia U-20: Karena Konflik Kepentingan, Saya Tidak Melanjutkan
- Coach Justin Nasihati Nova Arianto seusai Timnya Dibantai 0-13 oleh Timnas Indonesia U-17
- Thom Haye Bakal Dilatih Patrick Kluivert: Sangat Gila Saya Mikir...
Pilihan
-
Bukan Senior, Striker Keturunan Bongkar PSSI Ingin Dia Tampil di Timnas U-23!
-
Pasien RSJD Solo yang Kabur Ditemukan di Jembatan Jokowi Sragen, Ini Kondisinya
-
Pengakuan Robin Mirisola Striker Rp14 M yang Diincar Juventus, Benarkah Punya Darah Indonesia?
-
Perusahaan Penguasa HGB Pagar Laut Tangerang: 100 Persen Milik Aguan dan Ilegal
-
Pecah Rekor, Harga Emas Antam Tembus Paling Tinggi Hari Ini
Terkini
-
Longsor di Batam, 13 Orang Dievakuasi, 4 Masih Dicari
-
Konsultan Keamanan Siber: Tak Ada Serangan Siber Ransomware pada Sistem Perbankan BRI
-
Membongkar Hoax Ransomware yang Dikaitkan dengan BRI
-
BRI Menjamin Keamanan Data dan Dana, Transaksi Tetap Normal
-
Natal Romantis di Batam? Ada Paket Lengkap di Hotel Santika!