SuaraBatam.id - Sebanyak 77 Base Transceiver Station (BTS) akan diangun di wilayah Kepulauan Riau (Kepri) untuk menghapus blankspot atau nirsinyal (area yang tidak tersentuh sinyal jaringan komunikasi seluler). BTS ini akan dibangun diberbagai daerah hingga ke daerah terpencil.
"Diskominfo Kepri memiliki peran yang sangat vital di era digital ini, karena bertanggung jawab untuk menyediakan infrastruktur jaringan seperti BTS hingga ke pelosok," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kepulauan Riau (Diskominfo Kepri) Hasan di Tanjungpinang, Kepri, Rabu, melansir Antara.
Disebutkan, BTS adalah suatu bentuk infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara perangkat komunikasi dan jaringan operator.
Ia menyebut upaya pembangunan sebanyak 77 BTS tersebut dilakukan untuk mempersiapkan masyarakat Kepri lebih melek teknologi di masa transisi dari era analog menuju era digital, sehingga pelayanan informasi terhadap masyarakat jadi makin mudah, cepat, singkat, terkini, terukur dan terstruktur.
Baca Juga: Fotonya Terus Bocor, Jennie BLACKPINK Blokir Semua Orang di Akun Instagram Rahasianya
"Jika jaringan internet mudah dijangkau dan bebas dari blankspot area, maka muara akhirnya adalah kecerdasan dan kesejahteraan bagi seluruh warga Kepri," ujarnya.
Hasan menjelaskan di era kepemimpinan Gubernur Kepri Ansar Ahmad, pihaknya mengajukan pembangunan 111 BTS ke pemerintah pusat, namun yang disetujui hanya 77 BTS untuk dibangun di seluruh wilayah Kepri.
"Harapannya hingga akhir tahun ini, masyarakat Kepri bisa lebih mudah dalam mengakses jaringan internet," ucap Hasan.
Hasan menjelaskan Pemprov Kepri bekerja sama dengan pemerintah pusat dan pihak swasta dalam mengejar target membangun jaringan telekomunikasi berbasis layanan broadband 4G tahun 2021-2022 di beberapa titik blankspot yang masih ada di daerahnya.
Dari 77 titik BTS yang akan dibangun tersebut, masing-masing terdiri dari 35 BTS jaringan 4G dengan transmitter VSAT yang akan dibangun oleh pihak BAKTI Kementerian Kominfo di Kepri. Ini difokuskan untuk daerah-daerah terpencil seperti 17 titik di Natuna, 5 titik di Bintan, 1 titik di Karimun dan 12 titik di Kepulauan Anambas.
Baca Juga: Gemas Banget! Ibunya Ngidam Photocard BTS, Bayi Ini Dibilang Mirip Ketujuh Member
Sedangkan sebanyak 42 titik BTS lainnya jaringan 4G dengan metode terrestrial yang akan dibangun oleh pihak operator swasta berupa tower terrestrial atau jalur komunikasi darat dengan pembangunan tower setinggi sekitar 72 meter. 42 titik ini akan disebar masing-masing 1 titik di Karimun, 1 titik di Batam, 28 titik di Lingga, 1 titik di Bintan dan 11 titik di Natuna.
Hasan juga menyampaikan saat ini ketersediaan internet tidak lagi sebagai kebutuhan sekunder, tapi sudah jadi kebutuhan primer masyarakat. Pemerintah harus tanggap dan wajib bertanggung jawab atas apa yang menjadi kebutuhan masyarakat tersebut.
"Hampir seluruh kegiatan perekonomian butuh internet, proses belajar-mengajar juga demikian. Kita berharap dengan dibangunnya 77 titik BTS ini, ke depan tak ada lagi area blankspot di Kepri,” katanya.
Lanjutnya menyampaikan untuk progres pembangunan BTS di Kepri yang dilaksanakan melalui BAKTI Kementerian Kominfo di 35 titik, dengan rincian di Natuna banyak 17 BTS dengan progres sudah 100 persen, di Kepulauan Anambas sebanyak 12 BTS sudah 55 persen, Bintan 5 BTS sudah 40 persen dan di Karimun 1 BTS sudah 30 persen.
Selanjutnya sebanyak 42 BTS yang dibangun melalui mitra penyedia seluler atau pihak swasta, dengan rincian di Lingga sebanyak 28 BTS dengan progres sudah mencapai 50 persen, di Bintan 1 BTS sudah 70 persen, Batam 1 BTS sudah 30 persen, Karimun 1 BTS sudah 100 persen, Natuna 11 BTS sudah 65 persen.
“Secara keseluruhan pembangunan BTS di Kepri akan rampung akhir tahun 2022. Khusus untuk beberapa BTS yang telah rampung 100 persen, jaringannya segera ditingkatkan menjadi 4G,” kata Hasan. [Antara]
Berita Terkait
-
Jin Ceritakan Perjuangan Cinta di Close to You OST When the Stars Gossip
-
Intip Gaji Super Junior vs BTS, Siapa yang Lebih Kaya?
-
BAKTI Komdigi Tandatangani PKS Dalam Rangka Pemanfaatan BTS di Taman Nasional Ujung Kulon
-
Laris! Tiket Konser 3 Hari J-Hope BTS di Seoul Terjual Habis dalam Sekejap
-
Dulu Viral Panjat Pohon Demi Internet, Pelajar Malaysia Kini Kuliah Kedokteran di MSU
Terpopuler
- Setelah Nathan Tjoe-A-On, Giliran Shayne Pattynama Menghilang
- Tiba di Indonesia, Mantan Striker Sampdoria Jadi Asisten Patrick Kluivert?
- Tak Pernah Flexing Kekayaan, Seperti Apa Rumah Nurhayati Subakat?
- Detik-Detik Skincare Maia Estianty Kena Review Pakai Hasil Uji Lab, Doktif: Nggak Approve Tapi...
- Meninggal Dunia, Indra Bekti Ungkap Kenangan Manis Bersama Ibu Sambung
Pilihan
-
Banjir Belum Surut, Buaya Berkeliaran, Warga Desa Santan Tengah Terjebak Tanpa Bantuan
-
Sritex: Hidup Segan Karena Utang, Going Concern pun Suram!
-
Tol Layang Balikpapan-IKN Segera Dibangun, Target Rampung 2027
-
Peluang Keberlanjutan Usaha, Ini Langkah Manajemen PT Sritex
-
Pemkot Samarinda Akui Penanganan Banjir Belum Tuntas, Apa Kendalanya?
Terkini
-
Waspada Buaya Lepas! Wisata Pantai Batam Diimbau Tingkatkan Keamanan Saat Liburan
-
Inilah 5 Perbedaan Samsung Galaxy A55 5G dengan Samsung Galaxy A35 5G
-
Longsor di Batam, 13 Orang Dievakuasi, 4 Masih Dicari
-
Konsultan Keamanan Siber: Tak Ada Serangan Siber Ransomware pada Sistem Perbankan BRI
-
Membongkar Hoax Ransomware yang Dikaitkan dengan BRI