SuaraBatam.id - Untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan di Kepulauan Riau (Kepri), Gubernur Kepri, Ansar Ahmad akan memperluas lahan tanaman cabai hingga mencapai 227 hektar.
Ansar menyebut secara bertahap mulai tahun 2023, akan dilakukan perluasan lahan dengan alokasi sementara, yaitu di Kabupaten Bintan 40 hektar, Kabupaten Karimun dan Kabupaten Lingga 20 hektar, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kabupaten Natuna, Kota Batam dan Kota Tanjungpinang 5 hektar.
"Pelan-pelan, kita dorong semua kabupaten/kota manfaatkan lahan-lahan kosong untuk ditanami cabai, tentunya dengan memberdayakan warga/petani lokal," katanya di Tanjungpinang, Rabu.
Menurut dia , upaya itu dilakukan untuk mengurangi ketergantungan masyarakat Kepri terhadap pasokan cabai dari daerah lain, seperti Sumatera Utara dan Pulau Jawa.
Selain itu, juga bertujuan menekan angka inflasi yang tengah terjadi, salah satunya dipicu kenaikan harga kebutuhan bahan pokok, misalnya cabai dan bawang.
"Inflasi Kepri saat ini cukup tinggi, sekitar 6 persen. Ini harus ditekan minimal di bawah 5 persen, karena inflasi akan sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat," ucap Ansar.
Ia juga mengajak warga memanfaatkan perkarangan rumah untuk menanam bibit cabai, sehingga paling tidak kebutuhan keluarga bisa terpenuhi.
"Ini adalah upaya jangka pendek dalam usaha mengendalikan inflasi dan mewujudkan ketahanan pangan keluarga," sebutnya.
Ia juga telah menugaskan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Kesehatan Hewan Pemprov Kepri agar secara rutin mendistribusikan pupuk ke kelompok masyarakat yang sudah mendapatkan bibit cabai.
Baca Juga: Anggaran Ketahanan Pangan 2023 Capai Rp95 Triliun, Naik 0,9% dari Tahun 2022
Masyarakat tidak hanya diberikan bibitnya saja, tapi juga diberikan pupuk agar tanaman cabai mereka sehat dan subur.
"Semoga dalam tiga bulan hasilnya sudah terlihat," ucap Ansar.
Ansar menambahkan sebagai upaya menggalakkan masyarakat menanam bibit cabai, Pemprov Kepri bersama Bank Indonesia juga mulai menyalurkan bantuan bibit cabai kepada kelompok masyarakat di Kota Batam, Kabupaten Karimun dan Kota Tanjungpinang, masing-masing sebanyak 2.000 bibit cabai. [antara]
Berita Terkait
-
HET Beras Mau Dihapus
-
Pemerintah Akui Harga Cabai Rawit Masih Tinggi di Nataru, Tembus Rp 60.000 per Kg
-
Update Harga Pangan 29 Desember: Bawang, Cabai, Hingga Beras Kompak Turun
-
Panel BPN Catat Harga Pangan Turun, Cabai dan Beras Ikut Terkoreksi
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Kapal di Karimun Diamankan, Ternyata Bawa Narkoba dan Kayu Tanpa Dokumen
-
Wakil Kepala BGN Ingatkan Pihak Terkait MBG Bekerja Sama dengan Baik
-
BGN Minta Mitra dan Yayasan Peduli Terhadap Siswa-siswi Penerima Manfaat
-
Pejabat Utama dan Kapolres di Polda Kepri Dimutasi, Berikut Namanya
-
Anggota Polisi di Kepri Jalani Sidang Etik usai Diduga Aniaya Pacar