SuaraBatam.id - Sebanyak 9.058 orang nelayan tradisional akan menerima bantuan uang tunai Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri).
Sumber dana tersebut berasal dari anggaran daerah.
Melansir Antara, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kepri Hasan yang dihubungi dari Tanjungpinang, Jumat, mengatakan masing-masing nelayan memperoleh bantuan sebesar Rp300.000.
Ribuan nelayan penerima bantuan tunai langsung itu tersebar di Kota Batam 720 orang, Tanjungpinang 380 orang, Kabupaten Lingga 2.553 orang, Kabupaten Natuna 1.625 orang, Kabupaten Karimun 1.000 orang, Kabupaten Bintan 2.050 orang, dan Kabupaten Kepulauan Anambas 730 orang.
Penerima bantuan tersebut merupakan nelayan yang tidak menerima bantuan tunai langsung sembako, bantuan tunai langsung BBM, maupun bantuan lainnya yang bersumber APBN dan APBD.
"Bantuan ini disalurkan secara bertahap mulai Oktober 2022 atau setelah anggaran perubahan tahun 2022 disahkan. Anggaran yang disiapkan pemerintah sebesar Rp2,7 miliar," ujarnya.
Hasan menjelaskan Kepri merupakan provinsi kepulauan, yang sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai nelayan. Berdasarkan data, jumlah nelayan di Kepri mencapai 36.228 orang, tersebar di Batam 2.879 orang, Tanjungpinang 1.519 orang, Lingga 10.210 orang, Natuna 6.501 orang, Karimun 4.000 orang, Bintan 8.200 orang, dan Anambas 2.919 orang.
"Jadi, tidak semua nelayan mendapatkan bantuan ini, melainkan yang tidak tersentuh bantuan tunai langsung sembako, bantuan tunai langsung BBM, ataupun bantuan lainnya yang bersumber dari APBN dan APBD," ucapnya.
Menurut dia, bantuan yang diberikan kepada ribuan nelayan itu juga sebagai strategi meningkatkan produktivitas nelayan dan mengendalikan inflasi di saat pemerintah melakukan penyesuaian harga BBM.
Baca Juga: Mensos Imbau Masyarakat yang Tidak Dapat BLT BBM Jangan Marah
"Banyak kegiatan yang dipangkas tahun ini, terutama perjalanan dinas dan kegiatan seremonial yang dianggap kurang penting. Anggaran kegiatan itu dialihkan untuk membantu nelayan," katanya.
Ketua Komisi II DPRD Kepri Wahyu Wahyudin mengatakan anggaran bantuan untuk nelayan tersebut, sudah disepakati pihak eksekutif dan legislatif. Kegiatan itu diprioritaskan mengingat banyak nelayan yang terdampak kenaikan harga BBM.
"Kami minta agar pelaksanaan kegiatan ini tepat sasaran, jangan sampai ada nelayan yang berhak menerima bantuan itu, tetapi tidak terdata," ujarnya. [antara]
Berita Terkait
-
Suara Nelayan Tenggelam: Bertahan di Tengah Banjir Izin Industri
-
Suara Pesisir yang Padam: Hak Perempuan Nelayan yang Masih Terabaikan
-
Kriteria yang Tidak Layak Menerima Bantuan Meski Terdaftar di DTSEN
-
Buruan Cairkan BLTS, Penyaluran via Kantor Pos Ditargetkan Selesai Pertengahan Bulan
-
Pemerintah Masih Punya PR, 9 Juta KPM Belum Terima BLT Rp 900.000
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam