SuaraBatam.id - Investor memangkas lebih dari USD20 miliar (Rp296 triliun) untuk kepemilikan saham bisnis perangkat lunak desain grafis, Canva.
Investor terbesar Canva, Blackbird Ventures yang berbasis di Sydney telah mengumumkan pemotongan nilai kepemilikan sahamnya lebih dari 30 persen minggu lalu di tengah kegelisahan yang sedang berlangsung tentang penurunan saham teknologi.
Ini berarti nilai pasar swasta Canva telah turun menjadi sekitar USD26 miliar (Rp385 triliun), turun dari puncaknya USD40 miliar (Rp593 triliun).
Namun, perusahaan tersebut tetap optimis berkembang dan meyakinkan stafnya untuk bertahan.
Salah satu pendiri perusahaan, Cliff Obrecht, mengatakan kepada media bahwa dia tidak khawatir tentang penurunan saham teknologi yang terjadi baru-baru ini.
Ia juga optimis kondisi pasar keuangan yang sulit tidak akan menghambat kemampuan perusahaan untuk tumbuh menjadi raksasa perangkat lunak global.
“Saat-saat ketidakpastian pasar ini memberikan banyak peluang dan selain kebisingan penilaian eksternal, ini adalah peluang besar bagi kami untuk mengembangkan bisnis kami,” ujarnya, melansir The Sydney Morning Herald di Jakarta, Rabu (31/8/22), dikutip dari wartaekonomi--jaringan suara.com.
Obrecht mengatakan dia sama sekali tidak menyesal karena menaikkan penilaian yang begitu tinggi akhir tahun lalu. “Kami bisa mengumpulkan lebih banyak. Dan kami tentu memiliki tawaran lebih tetapi kami menahan diri.”
“Kami senang menjadi perusahaan swasta, itulah sebabnya kebisingan eksternal seputar penilaian hanya mengganggu”
Baca Juga: Rebound, IHSG Ditutup Naik 0,27 Persen ke Level 7.178
Obrecht dan istrinya, CEO Canva Melanie Perkins mendirikan perusahaan tersebut pada tahun 2013. Saham gabungan mereka dalam bisnis ini senilai AUD13,82 miliar (Rp141 triliun) awal tahun ini. Penurunan 30 persen akan menjadikan nilai di angka sekitar AUD9,7 miliar (Rp99 triliun). Penggalangan dana tahun lalu telah menghargai perusahaan dengan pendapatan 60 kali lipat.
Berita Terkait
-
IHSG Pecah Rekor Lagi Ditutup Tembus Level 8.710, Apa Saja Pendorongnya?
-
Saham GOTO Diborong Asing, Net Foreign Buy Jumbo Sambut Dirut Baru
-
Ritel Berburu Saham Burung Walet Tapi Banyak Investor Dapat 1 Lot, Kenapa?
-
Menkeu Purbaya Ngeluh Saham Gorengan, Apa Gebrakan OJK?
-
IHSG Bangkit pada Awal Sesi ke Level 8.676, Cermati Saham-saham Ini
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam