
SuaraBatam.id - Video seorang santri yang mengaku tak pernah dijenguk oleh orang tuanya selama setahun, viral di media sosial.
Video tersebut diunggah oleh akun TikTok @ule_ngai pada Kamis (9/8/2022) lalu.
Dalam video tersebut, akun @ule_ngai bertemu dengan Fahri, seorang santri yang merupakan teman adikknya.
Fahri mengaku tidak pernah dijenguk oleh orang tuanya selama lebih dari satu tahun berada di pondok pesantren.
Baca Juga: Tertangkap Kamera Google, Anak Kenang Kedua Orang Tua Semasa Hidup lewat Aplikasi Maps
Meski tak pernah dijenguk, Fahri mengaku mendapat perlengkapan mandi dan pakaian dari ayahnya.
Namun, saat perlengkapan mandi seperti sabun habis, Fahri pun terpaksa minta kepada temannya.
Terkadang, Fahri sampai mandi tidak memakai sabun jika segan meminta kepada temannya.
Bahkan, pakaiannya seperti sarung untuk salat juga sudah hilang.
Merasa iba, akun @ule_ngai pun mengaku sering mengajak Fahri untuk makan bersama agar tidak merasa sendiri.
Baca Juga: 5 Tips Memberikan Motivasi pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu!
Kemudian, Fahri bercerita jika ia sangat merindukan ibunya.
Fahri mengaku sampai berdoa setiap malam agar orang tuanya bisa datang untuk menjenguk.
Namun Fahri merasa orang tuanya belum ada uang untuk menjenguknya hingga ia pun hanya bisa bersabar.
Saat menceritakan hal tersebut, rupanya Fahri sampai menangis.
Alhasil, ayah dari akun @ule_ngai pun datang untuk menenangkan Fahri.
"Tiba2 aja dia pindah tempat agak gelap, dan ternyata dia menangis. Aku langsung panggil bapak aku buat nenangin & kasih support biar tdk trlalu sedih," tulis akun @ule_ngai dalam videonya.
Ayah akun @ule_ngai pun berjanji akan membelikan Fahri perlengkapan mandi dan sarung yang baru kepadanya.
Diketahui, Fahri tinggal di Maleyali, Sausu, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Sementara, pondok pesantrennya bernama Abnaul Chairaat, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Hingga Jumat (12/8/2022), unggahan tentang Fahri pun langsung menjadi viral dan sudah ditonton lebih dari 9 juta kali.
Video tersebut disukai lebih dari 900 ribu kali dan mendapat lebih dari 42 ribu komentar dari warganet.
Banyak warganet yang ikut merasa haru dan mendoakan Fahri menjadi anak yang kuat.
"ya allah aq lihat kayak gini ngak scr langsung menetes sendiri air mata.semoga kamu jd anak yg sukses dunia akhirat yg bisa membahagiakan kdua org tua," ujar akun @Dianpuspitasaridewi.
"sakit bgt pasti, aku pernh nyantri, dan tau gimana rindunya dan ga enaknya. smoga jd ladang pahala buat adeknya," kata akun @fifahhh_22.
"sakit hati ku y Allah. semoga jd anak yang kuat dan sukses aamiin ya rabbal alamin," tambah akun @SriWahyuni.
Kontributor : Maliana
Berita Terkait
-
Dari Dongeng ke Scrolling: Hilangnya Sentuhan Orang Tua dalam Tumbuh Kembang Anak
-
Apakah Anak Kita Hanya Dijadikan Miniatur?
-
Parenting Hanya untuk Orang Berpendidikan, Benarkah?
-
Dear Parents, Ketahui 5 Risiko Tersembunyi Penggunaan Aplikasi AI pada Anak
-
Tips Mengajari Anak Tentang Berbagi Rasa Peduli
Terpopuler
- Olok-olok Sepak Bola Indonesia, Erick Thohir 'Usir' Yuran Fernandes
- Ramadhan Sananta Umumkan Mau Pensiun dari Sepak Bola
- 3 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 12 GB Terbaik Mei 2025
- Selamat Datang Pascal Struijk! Calon Pemain Timnas Indonesia Diarak di Jalan Raya Inggris
- 5 Rekomendasi HP Gaming Rp1 Jutaan: Kamera Oke, RAM Besar Baterai Awet
Pilihan
-
Sejarah! Liga Inggris Punya 6 Wakil di Liga Champions Musim Depan
-
Tottenham ke Final Liga Europa, Ini Komentar Tengil Ange Postecoglou Lawan MU
-
Momen Paus Leo XIV Sapa Umat Pertama Kali dan Isi Pidato Pasca Pelantikan
-
3 Pemain China Jebolan Liga Indonesia: Tak Ada yang Sukses Berakhir Miris
-
Eks Pemain Prancis Ini Cocok Jadi Pelatih Anyar Persija: Mantan Rekan Marc Klok
Terkini
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda
-
Inilah 5 Kebiasaan yang Membuat Tagihan Listrik Bisa Bengkak!
-
Mantri Perempuan BRI Ini Refleksikan Semangat Kartini: Tanpa Lelah Berdayakan Pengusaha Mikro
-
Rayakan Hari Kartini, BRI Perkuat Komitmen pada Kesetaraan Gender, Berdayakan Kaum Perempuan