Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Rabu, 03 Agustus 2022 | 10:56 WIB
Mensos Tri Rismaharini [SuaraJatim/Adi Permana]

SuaraBatam.id - Baru-baru ini viral unggahan video viral lantaran mengatakan dugaan perusahaan ekspedisi JNE sengaja mengubur puluhan karung beras bansos dari Presiden Jokowi yang seharusnya disalurkan untuk membantu masyarakat selama wabah COVID-19, tahun 2020 silam.

Menanggapi berita itu, Menteri Sosial Tri Rismaharini menyebut bansos yang terkubur di tanah lapang di daerah Sukmajaya, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, tidak layak karena basah kehujanan saat pengiriman.

Hal itu didengarnya dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy saat melakukan tinjauan ulang pekerjaan di Kementerian Sosial (Kemensos) sebelum masa kepemimpinannya.

"Pak Menko menyampaikan itu bahwa saat itu pengiriman bantuan beras itu dilakukan oleh Bulog. Nah kemudian di perjalanan itu pengirim melaporkan barangnya itu kehujanan, sehingga saat itu diputuskan menurut Pak Menko untuk diganti berasnya," kata Mensos Risma ditemui wartawan di Jakarta, Selasa, dikutip dari Wartaekonomi.

Baca Juga: Hotman Paris Jadi Pengacara JNE, Somasi Pihak yang Fitnah Beras Bansos Dikubur

Mensos Risma mengatakan dalam pengiriman telah ada perjanjian, yang mana bila beras tidak layak kirim akan dilakukan penggantian. Dalam hal ini, pengirim mengganti beras yang telah kehujanan, meski tidak mengetahui kualitas berasnya setelah itu.

"Memang saya ingin menyampaikan kepada teman-teman, jangankan sebanyak itu di tempat kami yang selama saya menjadi menteri, satu orang tidak menerima saja, dia komplain. Apalagi sebanyak itu, pasti banyak yang komplain saat itu kalau tidak terima," kata Mensos Risma.

Sehingga akhirnya telah dikoordinasikan bahwa beras basah akibat kehujanan itu harus dilakukan penggantian oleh pihak pengiriman.

Load More